Pendidikan

Trauma, Siswa Korban Pengeroyokan Keluar dari SMP Negeri 2 Ngoro

JOMBANG, FaktualNews.co – MRM (13), siswa SMP Negeri 2 Ngoro, Jombang, Jawa Timur, merasakan trauma mendalam hingga memutuskan keluar dari sekolahnya. Trauma itu didapatkan setelah dirinya dikeroyok oleh beberapa siswa kakak kelasnya.

Keputusan korban pengeroyokan untuk keluar dari SMP Negeri 2 Ngoro, seperti disampaikan orang tua korban, Samutri. “Anak saya positif keluar dari SMP Negeri 2 Ngoro, kasian dia sudah trauma,” katanya, saat ditemui di Mapolres Jombang, Jum’at (13/10/2017).

Samutri belum memastikan kemana anaknya akan bersekolah setelah sembuh nanti. Sementara ini, pihaknya mempertimbangkan tawaran dari Wakil Bupati Jombang, Hj. Munjidah Wahab.

“Tadi Wakil Bupati kesini dan menawarkan sekolah gratis di Tambakberas, alhamdulilah anaknya mau,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Siswa SMP Negeri 2 Ngoro, MRM (13), warga Dusun Sukotirto, Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, yang menajdi korban pengeroyokan kakak kelasnya akhirnya menjalani operasi karena mengalami patah tulang.

Pihak SMP Negeri 2 Ngoro mengaku sudah melakukan pemanggilan kepada pelaku dan korban. Pemanggilan tersebut dilakukan tidak berselang lama setelah kejadian.

Atas kasus ini, orang tua siswa korban pengeroyokan di SMP Negeri 2 Ngoro, akhirnya melaporkan pelaku ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang, Jumat (13/10/2017).

Sementara, MRM (13), saat ini masih tergeletak di rumah sakit. Korban menderita keretakan tulang karena dikeroyok oleh kakak kelasnya sendiri.