JOMBANG, FaktualNews.co – Momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang, menjadi ajang pemanasan mesin bagi partai politik (Parpol) menuju pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019.
“Kemenangan pada Pilgub Jatim dan Pilbup 2018 akan mendongkrak suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP),” kata anggota Majelis Permusyawaratan Wilayah (MPW) PPP Jatim, KH Hafidz Maksum, Sabtu (14/10/2017).
Gus Hafidz sapaan akrabnya, pada Pileg 2019 mendatang PPP ditargetkan mendapat 13 kursi di Jatim. Untuk Kabupaten Jombang nanti diharapkan dapat merebut 8 atau 9 kursi.
“2018 sebagai tahun politik, punya pengaruh besar pada pemilu 2019 nanti. Oleh karenanya, kita harus merapatkan barisan,” ungkap dia.
Ia berharap partai berlambang Kabah tersebut mampu memenangkan Pilkada dan Pilgeg, sehingga mampu menduduki kursi pada eksekutif dan legislatif. Dengan modal tersebut, PPP akan kembali diperhitungkan di kancah perpolitikan Indonesia.
Lanjut gus Hafidz, dirinya tidak mempermasalahkan jika nanti di Pilgub Jatim PPP mengusung Khofifah bersama Golkar dan di Jombang berlawanan dengan Golkar. Karena menurutnya itu sesuatu yang wajar saja dalam politik.
“Kan tidak harus serasi antara Pilbup dan Pilgub nanti, itu dinamis. Siapa yang pintar, taktiknya bagus, dan mesin partainya bekerja keras maka itu yang menang,” tegasnya.
Selanjutnya, jika berhasil pada 2018 maka untuk agenda 2019 lebih mudah dan lancar. Hal ini sesuai dengan harapan semua kader partai untuk menjadikan PPP lebih besar dan maju. “Semua demi PPP yang lebih besar dan maju,” pungkas gus Hafidz.