SURABAYA, FaktualNews.co – Twitter akhirnya menyerahkan profil 201 akun yang terkait dengan upaya Rusia dalam mempengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2016, kepada penyidik Senat.
Sebelumnya, Twitter menuai kritik karena dianggap tidak serius dalam menanggapi investigasi dari kongres. Alhasil Twitter meningkatkan upayanya untuk bekerjasama dengan penyidik.
Dilaporkan Politico, Twitter telah menghapus tweet dari ratusan akun tersebut sesuai dengan kebijakan privasinya. Namun Twitter tak memberikan komentarnya atas laporan tersebut.
Kebijakan Twitter mengharuskan penghapusan tweet yang dilakukan oleh penggunanya. Meski begitu, kebijakan tersebut juga menyatakan bahwa beberapa tweet akan bertahan. Misalnya, retweet dari tweet yang dihapus akan tetap ada jika pengguna yang me-retweet menambahkan komentarnya.
Twitter juga tak dapat menghapus tweet yang telah disimpan sementara atau di-cache oleh layanan seperti Google, atau jika tweet itu di-posting di situs lain.
Menurut sumber, Twitter kemungkinan dapat memulihkan beberapa informasi terkait tweet yang dihapus. Sumber yang dikutip ABC News itu juga menyebutkan bahwa Twitter bekerjasama dengan penyidik untuk mencari informasi terkait untuk membantu penyelidikan.
Perusahaan yang lekat dengan warna biru itu dijadwalkan untuk memaparkan laporannya pada 1 November, sebelum komite intelijen Senat melakukan audiensi publik. Facebook beserta Google pun akan turut hadir sebagai saksi.