MOJOKERTO, FaktualNews.co – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto memaparkan hasil operasinya pada tahun 2017. Berdasarkan catatan hasil operasi BNNK Mojokerto sejak awal 2017 hingga September 2017, terdeteksi 84 orang yang positif mengonsumsi narkotika.
Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi menjelaskan, 84 orang yang terdeteksi mengonsumsi narkotika tersebut didapatkan selama melangsungkan kegiatan razia dan ungkap kasus.
“84 orang itu kami dapat dari hasil razia dan ungkap kasus dibeberapa tempat yang ada di kawasan Kota Mojokerto,” beber AKBP Suharsi, Kamis (19/10/2017).
Berdasarkan catatan BNNK Mojokerto, dari hasil razia yang dilakukan di tempat hiburan, BNNK Mojokerto berhasil mendeteksi 18 orang yang hasil tes urinenya menyatakan positif mengonsumsi narkotika.
Selain itu, dari razia rumah kost, petugas mendeteksi ada 21 orang yang positif. Tidak hanya itu, saat petugas melangsungkan razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Mojokerto, petugas mendeteksi ada 21 orang yang positif.
“Kalau dari hasil ungkap kasus, kami dapat 8 orang positif. Dari Operasi Bersinar, kami dapat 16 orang yang positif,” ungkap AKBP Suharsi.
Suharsi mengatakan, dari 84 orang yang terbukti positif mengonsumsi narkotika tersebut, rata-rata mereka mengonsumsi narkotika jenis sabu. “Rata-rata memang pakai sabu, karena harganya saat ini sangat murah,” jelasnya.
Selain mendeteksi 84 orang yang positif mengonsumsi narkotika, BNNK Mojokerto juga berhasil menyita sejumlah barang bukti narkotika dari hasil ungkap kasus selama awal 2017 hingga September 2017.
BNNK Mojokerto menyita sedikitnya 148,2 Gram ganja. Sedangkan barang bukti sabu, sejumlah 17,69 Gram. “Itu kalu ganja dan sabu, sedangkan double L, kami hanya dapat 6 butir,” tandasnya.
Melihat catatan BNNK Mojokerto tersebut, pihaknya hingga saat ini masih gencar melangsungkan kegiatan razia dan operasi untuk membersihkan Kota Mojokerto dari peredarn narkotika serta obat keras berbahaya (okerbaya) lainnya.