MOJOKERTO, FaktualNews.co – Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) offline di Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah yang berada di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (22/10/2017).
Khofifah menjelaskan, program tersebut diluncurkan dengan tujuan untuk memberikan penyaluran bantuan terhadap para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang berdomisili di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
“Blank spot area ini nanti bisa dilayani melalui edisi offline. Ini merupakan generasi terbaru dari teknologi yang disiapkan oleh BNI dalam satu interkonektivitas dan interoprabilitas dari empat bank dalam koordinasi Himbara (Himpunan Bank Negara),” ungkapnya.
Tidak hanya peluncuran program penyaluran PKH offline, Khofifah juga menyampaikan bahwa pada tahun 2018 mendatang, KPM PKH akan meningkat jumlahnya. “Bansos PKH non-tunai hari ini mencapai 6 juta, tahun depan akan naik 10 juta,” ujarnya.
Mensos menilai, dengan peningkatan jumlah KPM PKH yang direncanakan tahun depan akan meningkat, beberapa pihak dirasa sudah siap. “Semua sudah sangat siap. Baik dari Himbara sebagai penyalur ataupun Kementerian Sosial,” tandasnya.
Masih kata Khofifah, dari jumlah saat ini yang mencapai 6 juta KPM, rencananya 4 juta KPM lagi akan ditambah mulai per 1 November mendatang. “Mulai 1 November nanti sampai 20 November, akan dilakukan personifikasi. Targetnya akhir November atau Desember sudah bisa dibagikan di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Saat ini, Kementerian Sosial telah mencetak kartu untuk KPM sejumlah 11 juta lebih. Hal itu untuk mengantisipasi petunjuk Presiden RI apabila nanti menginginkan penambahan jumlah KPM. “Jadi setiap nanti ada arahan dari Presiden, kartu itu audah siap,” katanya.
Dari jumlah penambahan KPM hingga 4 juta tersebut, kata Khofifah, sedikitnya 528 ribu KPM merupakan perluasan untuk wilayah Jawa Timur.