Gereja Tertua di Surabaya, Miliki Arsitektur Unik
SURABAYA, FaktualNews.co – Di Surabaya ada sebuah gereja tertua yakni, gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria berdiri pada tahun 1815. Gereja ini juga dikenal sebagai Gereja Katolik Kepanjen karena terletak di Jalan Kepanjen, Surabaya bersebelahan dengan SMA Katolik Frateran.
Bangunan gereja ini memiliki gaya eropa neo gotic yang berciri utama rose window (jendela berbentuk bundar) di setiap sisinya yang memiliki fungsi berbeda.
Banyak keunikan-keunikan yang menjadi ciri khas Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Meski beberapa kali mengalami renovasi, namun arsitektur aslinya tidak mengalami perubahan.
Pondasinya terbuat dari 799 tiang kayu galam dari Kalimantan dengan kedalaman 15 meter. Di depan terdapat pintu utama yang diapit patung Santo Petrus dan Paulus. Dua pintu lain terdapat di kanan-kiri.
Beberapa kaca jendela mozaik warna-warni yang menggambarkan perjalanan Kristus dan murid-muridNya, memberi kesan megah dan religius. Dibalut oleh batu bata klasik Eropa, menara kembar yang menjulang setinggi 15 meter menambah gagah tampak Gereja Kepanjen.
Atap-atapnya membentuk kubah disertai pilar-pilar tinggi hingga 12 meter. Jika dilihat dari atas, bangunan tersebut berbentuk salib.
Dirancang oleh seorang arsitek berkebangsaan Belanda, W. Westmaas dan dibantu seorang arsitek berkebangsaan Indonesia, Muljono Widjosastro, Gereja Kepanjen mampu menampung kurang lebih 3000 jemaat.
“Onze Lieve Vrouw Geeborte” adalah nama belanda gereja ini, selain menjadi gereja tertua di Surabaya, sekaligus menjadi saksi bisu aksi-aksi heroik arek-arek Surabaya pada pertempuran tahun 1945.
Kemegahan gereja pernah hancur terbakar. Kemudian pada 1950 gereja ini direnovasi secara besar-besaran oleh Romo Bastiansen sekaligus merubah nama gereja menjadi Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria.