FaktualNews.co

Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati Misterius, Ditemukan di DAM Air Desa Cukir

Peristiwa     Dibaca : 4080 kali Penulis:
Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati Misterius, Ditemukan di DAM Air Desa Cukir
FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/
Ikan sapu ditemukan mati misterius di DAM air sungai Desa Cukir, Diwek, Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co – Ribuan ikan sapu-sapu ditemukan mati di kawasan DAM air Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa, 24 Oktober 2017. Ikan-ikan tersebut mati diduga mati akibat pencemaran air sungai.

Puluhan masyarakat pun berhamburan menyaksikan fenomena ini. Para penonton ini bukan hanya dari warga sekitar, tetapi juga berasal dari pengendara yang kebetulan melintas di DAM air sungai yang berada di sebelah selatan Pasar Cukir itu.

Fenomena ini juga mengganggu kenyamanan masyarakat yang timbul dari bau ikan yang mati. “Tadi pagi ada orang yang memberi sesuatu di dam ini, tapi setelah itu tidak mengambil ikan pembersi kacanya (ikan sapu-sapu) tapi malah mengambil ikan lainnya,” ujar Juari (45), salah satu pedagang di sekitar lokasi.

Menurut Juari, ada beberapa masyarakat yang sudah menjaring ikan dengan alat seadanya untuk dimasukkan di sebuah karung. Tapi sayangnya, masyarakat takut mengambil ikan sapu-sapu karena khawatir timbul hal yang tidak diinginkan dari makan ikan.

“Saya kurang paham soal penyebabnya ikan itu, tapi kalo kayak gini memang sering kok,” ungkapnya kepada awak media.

Juari mengaku tidak tahu penyebab kematian ikan sapu-sapu tersebut. Ia menyebutkan ada dua kemungkinan penyebab ikan yang mati, yakni limbah pabrik dan racun dari oknum masyarakat.

“Untuk dugaan (penyebab) saya tidak tahu, tetapi pabrik lumayan jauh. Tetapi kasus seperti ini sering terjadi mas, biasanya seminggu sekali hingga sampai tiap hari. Ikan sapu-sapu ini kuat kok, biasaya setelah kehabisan oksigen besoknya ya sudah hidup kembali,” ujarnya.

Ditempat yang berbeda, Kabid Dalwas Gakkum DLH Kabupaten Jombang, Dwi Ariani, menyatakan akan menurunkan tim untuk meninjau penyebab kematian dari ribuan ikan tersebut.

Setelah itu, pihaknya baru bisa mengambil keputusan dan tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali. “Besok kita akan turun ke lapangan untuk memantau laporan ini,” ujar Dwi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Dani Setyanto