FaktualNews.co

Sekda Diduga Terjaring OTT KPK, Bupati Jombang Tunggu Keterangan Resmi KPK

Hukum     Dibaca : 2212 kali Penulis:
Sekda Diduga Terjaring OTT KPK, Bupati Jombang Tunggu Keterangan Resmi KPK
FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/
Bupati Nyono Suharli Wihandoko yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap pengisian jabatan Kepala Dinas Kesehatan.

JOMBANG, FaktualNews.co – Bupati Jombang, Jawa Timur, Nyono Suharli Wihandoko, menyatakan masih menunggu keterangan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait status Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Ita Triwibawati, yang dikabarkan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama sejumlah pejabat Pemkab Nganjuk.

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk dan Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2017 kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap beberapa pejabat Pemkab Nganjuk. Salah satu orang yang diduga terjaring OTT adalah Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman.

Selain Bupati Taufiqurrahman, istrinya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Jombang, dikabarkan juga ikut terjaring dalam OTT KPK. Namun, hingga saat ini belum diketahui pasti bagaimana status dari Ita Triwibawati.

Menanggapi kabar Sekda Jombang ikut terjaring dalam OTT KPK, Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, menyatakan belum bisa mengambil sikap. “Sampai hari ini belum (ada kabar resmi),” katanya, Kamis (26/10/2017) pagi.

“Kami belum menerima keterangan resmi dari KPK. Kalau nanti sudah keterangan resmi dari KPK, baru kami bisa menentukan langkah,” lanjut Nyono saat ditemui para wartawan di Pendopo Kabupaten Jombang.

Dikatakan, pada Rabu kemarin, Sekda Jombang, Ita Triwibawati, mengajukan izin tidak masuk kerja karena suatu keperluan di Jakarta. “Beliaunya kemarin memang izin, ada urusan yang ditangani di Jakarta,” ungkap Bupati Jombang.

Diberitakan sebelumnya, juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017, membenarkan adanya OTT di Nganjuk. “Sampai saat ini informasi yang kami terima ada sekitar 15 orang yang diamankan, dan sebagian sedang dalam proses pemeriksaan,” katanya.

Febri menyatakan, OTT dilakukan di dua lokasi, yakni di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dan Jakarta. KPK menduga telah terjadi transaksi yang melibatkan pejabat teras Pemkab Nganjuk.

Sayangnya, Febri belum dapat merinci siapa nama-nama yang turut serta diamankan dalam OTT tersebut. Namun, dia memastikan, salah satu yang terjaring OTT adalah seorang kepala daerah.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul