Internasional

Sering Jadi Korban Kekerasan, Jurnalis Akan Dibekali dengan Senjata Peluru Karet

FaktualNews.co – Setelah banyak jurnalis menjadi korban kekerasan, Redaktur Pelaksana (Redpel) Harian Novaya Gazeta, Dmitry Muratov, berencana membekali para wartawannya dengan senjata berpeluru karet.

Dilansir dari Kantor berita Associated Press mengabarkan, rencana itu diutarakan Dmitry Muratov setelah Tatiana Felgenhaur, pembawa acara radio independen Ekho Moskvy ditusuk orang tak dikenal.

Kepada stasiun radio tersebut, Muratov menjelaskan bahwa pihaknya akan membelikan senjata bagi para wartawannya, dan memberikan kursus singkat cara menggunakan senjata peluru karet dan kursus bela diri.

Beberapa wartawan Novaya Gazeta terbunuh atau mati secara tak wajar dalam beberapa tahun belakangan. Termasuk di antaranya Anna Politkovskaya, yang dikenal sangat kritis terhadap Pemerintahan Kremlin.

Anna tewas ditembak pada 2006. Sementara Tatiana Felgenhaur, Wakil Pemimpin Redaksi Radio Ekho Moskvy, ditusuk lehernya di ruang tamu stasiun radio itu, sehingga luka parah.

Selama beberapa hari belakangan ini, Tatiana Felgenhaur (32), wartawati bersuara lantang itu, mengkritik Pemerintahan Kremlin setiap pagi lewat radio Ekho.

“Tania adalah wajah dan suara dari Ekho Moskvy atau ‘Gema Moscow’,” kata Tonia Samsonova pengamat internasional Rusia.

“Dia merupakan wartawan handal yang meliput protes anti-Putin,” lanjutnya. Gara-gara kecamannya itu, Pemerintahan Presiden Vladimir Putin menuduh Tania bekerja untuk Departemen Luar Negeri AS.

Komisi Investigasi Rusia berhasil menangkap Boris Grils, yang dituduh sebagai pelaku penusukan Tania. Boris (48), warga Rusia dan Israel ini dihadapkan ke pengadilan Moscow Selasa (24/10/2017) untuk didengar keterangannya tentang tuduhan melukai Tania Felgenhaur.