FaktualNews.co

Sumpah Pemuda, Momentum Bangkitkan Kebanggaan Terhadap Identitas Bangsa

Parlemen     Dibaca : 1896 kali Penulis:
Sumpah Pemuda, Momentum Bangkitkan Kebanggaan Terhadap Identitas Bangsa
FaktualNews.co/Istimewa/
Anggota Komite II DPD RI, Ahmad Nawardi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Wakil Ketua Komite II DPD RI, Ahmad Nawardi mengungkapkan sekarang banyak pemuda Indonesia yang mulai melupakan sejarah bangsanya. Terbukti banyak pemuda lebih bangga menggunakan bahasa asing dalam kegiatan komunikasi, dibandingkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

“Pemuda sekarang cenderung menggunakan bahasa asing dalam komunikasi, sehingga Bahasa Indonesia mulai ditinggalkan. Seharusnya pemuda Indonesia mengingat kembali Sumpah Pemuda yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Bangsa Indonesia,” kata Nawardi kepada FaktualNews.co, dalam siaran persnya, Sabtu, (28/10/2017).

Selain itu, Nawardi juga menyebut, banyak pemuda yang melui terkontaminasi oleh berbagai kebudayaan asing, baik dari cara berpikir sampai cara bertindak dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan pemuda. Akibatnya, identitas nasional mulai dilupakan.

“Saya menilai penyebabnya ada dua. Pertama, faktor internal karena lemahnya internalisasi nilai-nilai kebangsaan. Dan kedua, karena faktor eksternal, yakni kuatnya pengaruh ideologi liberal dan individualisme sebagai dampak dari globalisasi,” ujar mantan anggota DPRD Jawa Timur tersebut.

Menurut Nawardi, generasi muda seharusnya tetap mengibarkan semangat perjuangan dan mempertahankan sejarah pembentukan negara Indonesia.

“Bayang-bayang separatisme mulai muncul di beberapa daerah sebagai gejala yang mulai terasa untuk menghilangkan kebangsaan Indonesia. Jika kondisi ini terus terjadi, maka pemuda Indonesia akan asing terhadap bahasanya sendiri, termasuk juga akan mulai melupakan identitas bangsanya” imbuh Nawardi.

Menurut pria kelahiran Sampang, Madura ini, minimal ada empat poin pelajaran penting dari Sumpah Pemuda yang sangat berharga untuk terus dikaji dan ditanamkan, terutama oleh generasi muda. Pertama, spirit kepeloporan pemuda dalam membangun konsensus kebangsaan. Konsensus yang melahirkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Kedua, tekad pemuda untuk membangun apa yang disebut sebagai karakter dan identitas kolektif sebagai bangsa.

“Kalimat Sumpah Pemuda yang menyatakan untuk berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertumpah darah satu adalah wujud kesadaran kolektif untuk menjaga apa yang menjadi identitas bersama,” tegas Ketua HKTI Jawa Timur itu.

Ketiga, Sumpah Pemuda 1928 membuka jalan bagi kemerdekaan Indonesia dalam membangun fondasi negara-bangsa.

“Tidak ada hasil yang instan. Kemerdekaan adalah buah dari perjuangan panjang, dan Sumpah Pemuda adalah salah satu tahap pentingnya. Merawat karakter dan identitas bangsa juga butuh perjuangan panjang agar bangsa ini tetap eksis di tengah tantangan dan ancaman global,” ucap Nawardi.

Keempat, semangat perjuangan para pemuda yang mendeklarasikan Sumpah Pemuda harus mampu dikontekstualisasikan untuk meningkatkan daya saing pemuda, terutama menghadapi persaingan antar bangsa di era global.

“Pemuda zaman sekarang diharapkan dapat membuat karya-karya yang membuat Indonesia menjadi negara disegani secara global. Untuk mencapainya, pemuda Indonesia harus terus bersemangat mengasah diri, membangun kepekaan sosial, solution oriented, selalu bekerja sama secara efektif, dan berorientasi pada aksi nyata,” tukasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul