FaktualNews.co

Bertahun-tahun Tak Bisa Melihat, Kakek di Jombang Pilih Jalan Nekat

Peristiwa     Dibaca : 1714 kali Penulis:
Bertahun-tahun Tak Bisa Melihat, Kakek di Jombang Pilih Jalan Nekat
FaktualNews.co/Syarief Abdurrahman/
Korban saat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

JOMBANG, FaktualNews.co – Frustasi akibat alami kebutaan permanen, seorang kakek nekat gantung diri dikamar rumahnya, Senin (30/10/2017) pagi.

Korban diketahui bernama Nama Suradi (86) warga Dusun Larangan, Desa Tebel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Suradi ditemukan kaku tak bernyawa oleh sang istri Ngatmiatun (65) sekitar pukul 04.00 WIB pagi.

“Korban ditemukan sang istri saat hendak salat subuh. Saat membuka kamar korban, sang istri kaget lihat suaminya sudah tergantung di atas kasur,” kata Kapolsek Bareng, AKP Lely Bahtiar kepada FaktualNews.co.

Menurut Lely, korban mengalami kebutaan sejak 4 tahun lalu. Selama itu pula, kebutuhan sehari-hari keluarganya dipapah oleh istrinya. Korban selama ini hanya di rumah saja dan menganggur.

Lanjutnya, selama seminggu terakhir ini korban sering mengeluh rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Tidak hanya itu, korban juga selalu meminta tali atau tampar dari keluarga. Namun selalu dihalang-halangi oleh istrinya khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Korban berkali-kali minta tali tetapi tidak dipenuhi oleh istrinya. Pada saat semua tertidur pulas, korban melakukan bunuh diri di kamar tidurnya. Korban ditemukan dalam keadaan terikat dengan tali pengikat ancak bambu yang tersambung dengan usuk diatas tempat tidur,” beber Lely.

Hasil pemeriksaaan tim medis dari Puskesmas Bareng pada jasad korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Selain itu, pada kemaluan korban juga ditemukan sperma. Semua itu tercecer pada celana korban yang dipakai saat bunuh diri. Selain itu, pada leher korban ditemukan juga seutas tali plastik sebagai barang bukti bunuh diri.

Pihak keluarga sebut Lely, juga menerima peristiwa ini sebagai sebuah musibah. Mereka merelakan kejadian tersebut dan tidak akan menuntut siapapun. Hal ini ditunjukkan dengan dibuatnya surat pernyataan menerima kematian korban. Surat tersebut juga diketahui oleh perangkat desa setempat.

“Korban sudah mau dimakamkan, pihak keluarga menerima kematian korban. Dan meminta untuk segera dimakamkan,” pungkas Lely.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin