MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-89. Upacara yang dipimpin Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa tersebut digelar di halaman kantor Pemkab Mojokerto, Senin (30/10/2017).
Saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Bupati Mojokerto menyampaikan kutipan pesan Proklamator Indonesia, Soekarno, tentang pentingnya mewarisi semangat Sumpah Pemuda yang pertama kali diikrarkan secara monumental oleh 71 orang pemuda tanah air pada 28 Oktober 1928 silam.
“Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,” ucapnya.
Dalam amanatnya, Bupati Mojokerto menceritakan tentang keadaan ironis dimana saat alat komunikasi belum maju seperti saat ini, namun justru ikatan dan persaudaraan yang kuat bisa terjalin. Menurutnya, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan saat ini, ketika akses berkomunikasi makin mudah, potensi perpecahan mudah sekali terjadi.
“Interaksi sosial kini dapat dilakukan 24 jam. Namun justru dengan kemudahan tersebut, kita malah lebih sering berselisih paham, mudah menvonis orang, saling mengutuk, menebar fitnah dan kebencian. Padahal, dengan kemudahan tersebut seharusnya membuat kita lebih mudah berkumpul, silaturahim dan berinteraksi sosial. Tidak ada ruang untuk salah paham, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan klarifikasi dalam hitungan detik,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Mojokerto mengajak semua peserta upacara untuk bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah saat ini. Karena telah memberi perhatian besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia.
Kata Mustofa, masyarakat Indonesia patut bersyukur dan berterimakasih kepada Presiden RI, Joko Widodo yang telah memberi perhatian besar terhadap pembangunan kepemudaan di Indonesia. “Bulan Juli 2017 lalu, bapak presiden telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan,” katanya.
Melalui Perpres tersebut, lanjutnya, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus kita gelorakan. “Bersama Pemda, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928,” pungkasnya.