Teknologi

Kapal Berusia 4.000 Tahun Ditemukan

SURABAYA, FaktualNews.co – Penggalian bawah laut yang dipimpin oleh Pusat Penelitian Arkeologi Bahari Universitas Ankara (ANKÜSAM) berhasil menemukan sebuah kapal yang diperkirakan berusia 4.000 tahun. Para ahli memperkirakan kapal itu menjadi yang tertua yang ditemukan di Laut Tengah.

Penggalian itu dilakukan tahun 2014. Selain itu penggalian ini juga menemukan kapal-kapal cekung mulai dari abad kedua SM hingga periode Ottoman di distrik Urla Izmir.

Pelabuhan Urla adalah salah satu lokasi penggalian bawah laut yang diminati di Turki. Profesor Hayat Erkanal, kepala penggalian Limantepe untuk kota kuno Klozemenai dan direktur ANKÜSAM, mengatakan bahwa pelabuhan tersebut berasal dari abad ke tujuh SM Klozemenai.

Erkanal menjelaskan itu adalah sebuah kota pesisir dan menjadikannya rumah dari banyak kapal yang tenggelam dari era yang berbeda. Sebuah gempa bumi di abad kedelapan membuat kota tersebut tenggelam di bawah laut.

Ada dua kapal tenggelam lainnya yang bersaing memperebutkan gelar tertua di dunia, kata Erkanal. Kapal karam Uluburun, yang ditemukan di lepas pantai Kaş, berusia sekitar 3.500 tahun, sementara kapal Hatshepsut yang tenggelam, di masa Firaun kelima dinasti ke-18 Mesir Kuno, sekira 150 tahun lebih tua.

“Jika kita memastikan bahwa kapal yang tenggelam (yang kita temukan) berusia 4.000 tahun, ini akan menjadi tonggak sejarah arkeologi yang sangat penting,” kata Erkanal dikutip dari Hurriyet Daily News.

Erkanal mengatakan material yang dikeluarkan dari air laut harus dibersihkan dari garam agar tidak terjadi pembusukan lebih lanjut. Proses ini dilakukan di laboratorium restorasi dan konservasi yang besar di Pusat Penelitian Arkeologi Arkeologi Mustafa Vehbi Koç yang baru dibuka dan Archaeopark.

Proses menghilangkan kapal yang tenggelam dari air bisa memakan waktu sekitar tujuh sampai delapan tahun, kata Erkanal. Ia juga mengatakan bahwa melalui penemuannya, tim tersebut bekerja untuk membuat peta laut wilayah tersebut.

“Kami juga sedang mengerjakan sebuah proyek untuk mengubah wilayah tersebut, yang memiliki banyak informasi penting untuk sejarah dunia maritim, menjadi pusat eksperimental arkeologi,” katanya.​