FaktualNews.co – Dokter senior asal New Hampshire, Amerika Serikat, Anna Konopka, harus rela kehilangan izin praktiknya hanya karena hal sepele. Yakni, Anna tidak mampu mengoperasikan komputer.
Dewan Medis New Hampshire sendiri punya aturan yang jelas soal penggunaan komputer. Dewan tersebut mewajibkan para dokter untuk menyimpan rekam medis dalam perangkat komputer.
Rekam medis tersebut berisikan informasi obat beserta dosis yang diberikan dokter ke pasien. Dengan cara ini, Dewan Medis New Hampshire bisa memantau penyalahgunaan obat sekaligus mengurangi kasus overdosis. Penggunaan komputer sebagai tempat menaruh arsip rekam medis itu sudah diwajibkan sejak 2014 lalu.
Sedangkan, Konopka masih menggunakan dua lemari arsip berisi berkas yang disusun secara manual. Konopka beranggapan bahwa sistem pengarsipan lama untuk menjaga rekaman medis pasiennya masih bekerja dengan baik.
Ia enggan untuk belajar komputer karena harus memakan waktu lebih lama untuk belajar.
“Masalahnya sekarang adalah saya tidak melakukan hal-hal tertentu di komputer. Saya harus belajar. Ini memakan waktu, saya tidak punya waktu,” ujar Konopka, seperti dikutip dari KompasTekno, Kamis (9/11/2017).
Sebelumnya, Konopka pernah dilaporkan dan ditegur oleh dewan medis terkait dengan keluhan perawatan pasien asma berusia 7 tahun.
Dokter berusia 84 tahun ini dinilai salah dalam memberikan tindakan. Kala itu, Konopka memberikan steroid inhalasi harian kepada pasien dengan dosis yang kurang tepat.
Meski mengakui kesalahannya, Konopka berkelit bahwa apa yang dilakukannya tidak membahayakan pasien. Ia bahkan melimpahkan kesalahan kepada ibu pasien yang dikatakan tidak mengikuti instruksinya.
Saat ini Konopka tengah berjuang untuk mendapatkan kembali izin praktik. Ia hadir di pengadilan beberapa waktu lalu tanpa seorang pengacara dan mendesak hakim pengadilan tinggi Merrimack County untuk memerintahkan dewan medis negara segera mengembalikan izin praktik.
Kebetulan, beberapa pasien Konopka telah menulis surat untuknya untuk mendukung dokter tersebut dalam pertarungannya yang sedang berlangsung. Beberapa pasien bahkan merasa menderita setelah tidak mendapat pelayanan medis dari Konopka.
Berita ini sebelumnya telah tayang di Kompas.com dengan judul: http://tekno.kompas.com/read/2017/11/09/12100027/dokter-ini-kehilangan-izin-praktik-gara-gara-komputer