Petugas Keamanan Tol Mojokerto – Kertosono Geruduk Mapolsek Bandarkedungmulyo
JOMBANG, FaktualNews.co – Puluhan petugas keamanan tol Mojokerto – Kertosono, menggeruduk Mapolsek Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, Selasa (14/11/2017). Aksi itu terjadi setelah salah satu petugas keamanan jalan tol dipukul oleh seseorang yang diduga merupakan oknum Polisi.
Sunaryo (53), kepala tim keamanan jaga malam jalan tol mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 13 November 2017, sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, beberapa anggota polisi mengejar seorang pencuri dan lewat di sekitar penjaga yang bernama Harun Arifin (40), warga Dusun Ketir, Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang.
“Kejadian tersebut di dekat Mushola Dusun Kedunggabus, Desa Bandarkedungmulyo. Mereka menanyakan kepada anak buah saya apakah ada kendaraan sepeda motor yang lewat atau tidak. Arifin menjawab tidak ada yang lewat,” jelasnya.
Lanjut Sunaryo, setelah anak buahnya menjawab tidak, salah satu anggota Polsek Bandarkedungmulyo memukul Harun. Akibatnya, keesokan harinya korban harus istirahat total dan tidak jaga malam.
Dari beberapa anggota polisi di lokasi, ia hanya mengenal satu anggota polisi yang bernama Handoko. Suasana gelap saat kejadian berlangsunya, membuatnya tidak bisa mengenal semua yang datang.
Peristiwa tersebut, beber Sunaryo, berlangsung begitu cepat. “Yang kita kenal Handoko, yang lainnya kita tidak tahu. Kita sudah lakukan visum dan korban sejak kemarin tidak masuk kerja,” katanya.
Sebagai wujud solidaritas antar sesama pekerja jalan tol, Sunaryo akhirnya mengajak anggota keamanan lainnya untuk mendatangi Mapolsek Bandarkedungmulyo.
Mereka bermaksud mempertanyakan motif pemukulannya. “Kita hanya menanyakan kasus ini saja, mendampingi korban,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Bandarkedungmulyo, AKP Santoso menyebutkan, kejadian tersebut hanya kesalahfahaman. Ia juga membantah adanya aksi pemukulan yang dilakukan oleh anggotanya.
Santoso menyatakan, pihaknya sudah memeriksa korban dan saksi terkait peristiwa ini. Pelaku semua juga memakai penutup kepala.
“Ini hanya kesalahan komunikasi, tidak benar ada pemukulan. Korban bilang pelaku bukan anggota kita. Memang ada yang mukul tapi bukan anggota. Ini kita buat surat pernyataan ditanda tangani oleh korban juga,” pungkasnya.