FaktualNews.co

Pilbup Jombang 2018

Kecewa dengan Parpol, Kaji Kodir Maju Lewat Jalur Independen

Politik     Dibaca : 2077 kali Penulis:
Kecewa dengan Parpol, Kaji Kodir Maju Lewat Jalur Independen
FaktualNews.co/Istimewa/
Tim pemenangan Haji Abdul Khodir, saat mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co – Tim pemenangan Haji Abdul Khodir, mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang, Jawa Timur, Rabu (15/11/2017). Maksud kedatangan mereka untuk konsultasi terkait pencalonan Bupati-Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang Tahun 2018 lewat jalur perorangan atau jalur independen.

Rombongan tim pemenangan H. Abdul Khodir dipimpin oleh Heru Zandi. “Kita dari tim pemenangan Kaji Kodir datang untuk audiensi ke KPU, setelah ada pembukaan calon perorangan mulai tanggal 09 November 2017 kemarin. Tadi kita disambut oleh sebagian besar komisioner KPU Jombang,” jelasnya.

Pada kunjungan kali ini, beber Heru Zandi, pihaknya lebih fokus pada konsultasi dengan komisioner KPU terkait tahapan calon Independen. Dari hasil konsultasi tersebut, Heru mengaku kecewa dengan KPU yang kurang sosialisasi terkait calon lewat jalur perorangan.

Padahal, sebut Heru, persyaratan untuk calon Independent cukup berat, yakni harus mengumpulkan KTP sebanyak 74.383. Sedangkan, KPU hanya membatasi calon bupati mengumpulkan data tersebut sampai tanggal 29 November 2017. Hal ini sangat memberatkan bagi calon indenpenden.

“Kami pertanyakan penjadwalan calon perorangan dan kita kecewa dengan lemahnya sosialisasi dari teman-teman KPU. Akibatnya, banyak masyarakat yang baru tahu kapan harus mencalonkan diri dan mengumpulkan KTP. Ini pertanyaan besar dari kami,” sesalnya.

Terlepas dari masalah sosialisasi, Heru menjelaskan, Abdul Kodir yang berniat maju sebagai calon bupati dalam Pilbup Jombang tahun depan, percaya seorang pemimpin dipilih rakyat. Rakyat yang berhak memilih seorang calon apakah pantas atau tidak sebagai pemimpin.

Menurut Heru, jalur independen dipilih Kaji Kodir karena kecewa dengan sistem pencalonan yang diterapkan partai. Dalam penentuan bakal calon Kepala Daerah, papar Heru, banyak dipermainkan partai politik. “Beliau Kaji Kodir memilih Independen karena ada kekecewaan terhadap sistem kepartaian yang sudah berjalan selama ini,” ujarnya.

Aktifis buruh ini menambahkan, pihaknya saat ini masih menggodok calon wakil dari Abdul Khodir. Ia berharap, calon pendamping dari Abdul Khodir berasal dari non partai dengan syarat sanggup bekerja keras dan menjaga jalannya pemerintahan yang baik.

“Kita sudah turun ke bawah dan menggerakkan banyak massa. Saat ini syarat persiapan untuk calon independent sudah mencapai 50 persen. Kita akan manfaatkan waktu yang sempit ini untuk menyempurnakan,” paparnya.

Sementara itu, Ja’far, salah satu komisioner KPU Jombang membantah pihaknya kurang melakukan sosialisasi. Sejak beberapa bulan lalu, pihaknya sudah turun ke tiap Kecamatan mengumumkan tahapan pemilu.

Selain itu, sebut Ja’far, pihaknya sudah menggunakan banyak media sosialisi terkait tahapan pemilu. Sosialisasi itu dilakukan dalam bentuk surat pemberitahuan, publikasi melalui website dan tatap muka langsung.

“Tahap pemilu sudah keluar berbulan-bulan lalu. Seandainya ada pihak yang berniat maju lewat independen, tentu jauh-jauh hari sudah menyiapkan persyaratan calon perorangan,” sebutnya.

Ja’far juga mempersilakan semua pihak untuk berkonsultasi dengan KPU selama jam kerja. KPU tidak pernah menutup diri masalah informasi Pilkada 2018. Sementara, bagi tim sukses yang punya surat mandat dari pasangan calon maka KPU akan memberikan username dan Password guna menaikkan data.

“Belum terlambat bagi calon perorangan. Tadi yang datang ada salah persepsi terkait pemberitahuan tahap pemilu. Oleh karenanya mereka baru bergerak setelah tanggal 9 lalu,” pungkas Ja’far.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i