Peristiwa

Menerobos Traffic Light, Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Santri

JOMBANG, FaktualNews.co – Angka pelanggaran rambu lalu lintas di Kabupaten Jombang masih cukup tinggi. Hal ini berkaca dari hasil operasi zebra Semeru 2017 Satlantas Polres Jombang selama dua pekan yang mencatat ada 5424 pelanggaran rambu.

Menurut Kasatlantas Polres Jombang, AKP Inggal Widya Perdana, ada 6696 pelanggaran lalu lintas di kota santri selama operasi zebra Semeru 2017. Sebagian besar pelanggaran tersebut didominasi oleh penerobosan lampu merah.

“Pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini pelanggaran lebih banyak pada rambu lalu lintas. Banyak yang menerobos lampu merah karena berbagai alasan. Pada tahun 2016 lebih dominan pelanggaran surat kelengkapan kendaraan,” jelasnya, Rabu (15/11/2017).

Inggal meneruskan, secara umum pelanggaran lalu lintas dalam operasi tahun ini dipimpin oleh kendaraan roda dua yang mencapai angka pelanggaran 5936. Kemudian diikuti oleh roda 4 dengan jumlah pelanggaran 760.

Sedangkan untuk jenis pelanggaran selain rambu lalu lintas dikuasai oleh kelengkapan berkendara yang mencetak angka 658. Selain itu, ada juga surat kelengkapan berkendara sebanyak 183 pelanggaran. Terahir, pelanggar marka berjumlah 378 dan diikuti oleh pelanggaran muatan yang berada pada angka 52.

“Jika dibanding tahun kemarin ada peningkatan yang cukup dratis, hampir 100 persen. Tahun kemarin total ada 3591 pelanggaran. Meliputi roda dua sebanyak 3233 pelanggaran dan roda empat 358 pelanggaran,” tambahnya.

Selanjutnya, Inggal juga menyayangkan banyak pelanggar yang masih berusia muda. Sebagian pelanggar diperkirakan masih duduk dibangku SMA dan kuliah.

Padahal pihaknya, aku Inggal sudah menyebarkan informasi kelengkapan berkendara dan memasang beberapa banner pemberitahuan operasi zebra Semeru 2017.

“Sebelum mulai operasi zebra Semeru, kita sudah pasang banner pemberitahuan terkait kelengkapan berkendara dan jangan melanggar rambu lalu lintas,” paparnya.

Kedepan, Inggal mengharapkan masyarakat lebih sadar dalam berlalu lintas. Sadar tersebut diwujudkan dengan kelengkapan berkendara dan tidak melanggar rambu. Ia juga berjanji akan menggunakan berbagai cara untuk mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas.

“Kalau kita hati-hati di jalan dan semua perlengkapan berkendara sudah siap maka secara tidak langsung kita sudah menyelamatkan nyawa sendiri dan nyawa pengguna jalan lainnya,” pungkas Inggal