MOJOKERTO, FaktualNews.co – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, mencatat ada 14 kecamatan yang masuk daerah rawan bencana banjir, longsor dan puting beliung.
14 kecamatan yang berpotensi rawan bencana tersebut meliputi, Dawarblandong, Jetis, Kemlagi, Gedeg, Mojoanyar Sooko, Puri, Jatirejo, Gondang, Pacet, Trawas, Pungging, Ngoro, dan Mojosari.
Dari pemetaan itu, banjir masih menjadi momok untuk Kabupaten Mojokerto seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Untuk banjir, Kecamatan di Ngoro, Mojoanyar, Mojosari, Puri, dan Dawarblandong,” kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Mohammad Zaini, kepada awak media, Jumat (17/11/2017).
“Saat ini, perbaikan tanggul Sungai Sadar yang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, belum selesai. Kami khawatir, terjadi banjir,” jelasnya.
Kekhawatiran BPBD Kabupaten Mojokerto tak berhenti sampai di situ, potensi rawan longsor yang berada di daerah ketinggian cukup membuat was-was.
Seperti di daerah kecamatan Pacet, Kecamatan Trawas, Kecamatan Gondang, Kecamatan Jatirejo dan Kecamatan Ngoro.
Jika sebelumnya sempat terjadi banjir bandang di wilayah Kalikatir, namun tidak menutup kemungkinan bencana lainnya dapat terjadi. Misalnya saja potensi bencana tanah longsor.
Untuk itu, BPBD Kabupaten Mojokerto telah melakukan berbagai upaya. Seperti, menyiapkan sarana prasarana berupa alat perlengkapan jika ada bencana yang mengharuskan warga untuk mengungsi.