FaktualNews.co

Bripka Purnomo, Bhabinkamtibmas Polsek Babat Berhati Mulia

Peristiwa     Dibaca : 1367 kali Penulis:
Bripka Purnomo, Bhabinkamtibmas Polsek Babat Berhati Mulia
FaktualNews.co/Ahmad Faisol/
Anggota Polsek Babat, Bripka Purnomo, meninjau rumah warga yang kurang mampu. sebelum dibedah.

LAMONGAN, FaktuLNews.co – Karena terketuk hatinya melihat rumah warga miskin tak layak huni. Membuat anggota Polsek Babat, Bripka Purnomo, terpanggil untuk melakukan bedah rumah.

“Ada dari kantong pribadi hasil jual burung dan dari donatur untuk bedah rumah warga miskin di Kecamatan Babat, Lamongan,” jelasnya, Sabtu (18/11/2017).

Hingga hari ini, dikatakan Purnomo sudah ada lima rumah warga kurang mampu yang telah dibedahnya.

“Ada rumahnya Bu Rusmini pertama, Bu Karjuni, Bu Kuswiri, Pak Toha dan Bu Genduk. Kalau membenahi gak sekalian kan kurang marem, mudah-mudahan terus,” kata Bhabimkamtibmas Kelurahan Banaran ini.

Ia mengaku, data rumah warga kurang mampu tersebut merupakan hasil laporan dari warga Kelurahan Banaran. “Misalkan kita bedah rumah ini, ada pak RT ngeshare, kita utamakan yang lebih parah dulu. Lalu kita ngecek sama-sama. Kita kerjakan bersama-sama, paguyuban RT/RW di sini ini kompak,” ungkap Purnomo.

Purnomo sepantasnya menjadi simbol Polisi di Indonesia punya slogan melindungi dan mengayomi. “Dari mungkin kebaikan-kebaikan itu, untuk bisa membuat kita masuk surga. Karena susah orang berbuat iklas itu,” tuturnya sambil mengajak beramal.

Satu di antara donatur yang senantiasa ikut membantu dalam bedah rumah, A Rizky Kurniawan, mengaku tergugah hatinya setelah melihat kebaikan Bripka Purnomo. “Orangnya baik. Saya ingin ikut membantu yang kekurangan mas, gak tega lihatnya,” ujarnya.

Ia menilai, rumah warga Banaran yang dibedah memang benar-benar tidak layak huni. “Kalau rumah ini (rumah mbah Toha) tinggal ambruknya, reot, meski masih bisa ditinggali,” jelas Kiki sapaan akrab A Rizky Kurniawan.

Mbah Toha, yang rumahnya dibedah pun merasa senang dan terharu. Di usianya yang sudah beranjak senja, masih ada yang peduli dengan kondisi keluarganya. Rumah kayu yang dibedah inipun, aku Mbah Toha, dulunya adalah pemberian dari seorang guru. “Saya sudah sekitar 19 tahunan tinggal di rumah ini,” kata Mbah Toha dalam bahasa Jawa.

Mbah Toha menuturkan, sehari-hari ia hanya seorang penarik becak di Pasar Babat dengan penghasilan yang tak menentu. Mbah Toha menuturkan, ia tahu kalau rumahnya akan dibedah dari Bripka Purnomo. “Pak Purnomo datang ke rumah saya dan bilang kalau akan memperbaiki rumah saya,” tutur Toha yang saat ini tinggal bersama istri dan 1 orang anaknya ini.

Mbah Toha mengaku bersyukur dan berterima kasih ternyata masih ada yang mau peduli dengannya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul