MOJOKERTO, FaktualNews.co – Maraknya aksi terorisme yang bersasaran anggota Polri membuat Polres Mojokerto Kota menambah porsi latihan. Kali ini, anggota Sabhara Polres Mojokerto Kota dibekali kemampuan antisipasi teror (wanteror).
Latihan tersebut, diberikan kepada seluruh anggota Sabhara Polres Mojokerto Kota yang ada. “Ada sebanyak 90 personil Sabhara yang dimiliki Polres Mojokerto Kota saat ini. Kami sudah siapkan dua tim,” ujar Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Purwandi, Senin (20/11/2017).
Lanjutnya, saat ini sudah ada dua tim yang disiapkan dengan masing-masing Team Wanteror beranggotakan 10 personil. “Para personil tersebut dibekali dengan latihan pengenalan sikap, pembawaan dan penggunaan senjata (SS1-V2), latihan formasi, reflek kesigapan regu wanteror dengan menggunakan kelengkapan,” jelasnya.
Latihan formasi pengepungan rumah dan latihan aplikasi penggrebekan atau penangkapan dalam rumah juga diberikan kepada anggota. Latihan ini untuk melatih kesiapsiagaan anggota dan antisipasi kerawanan aksi kriminalitas serta meningkatnya ancaman teror yang menyasar anggota, Pospol maupun Markas Komando Polri.
Latihan tersebut, kata Kasat, diberikan selama 1,5 jam dalam satu minggu. “Ini dilakukan bertujuan agar anggota lebih waspada dan siap siaga dengan segala kemungkinan,” tambahnya.
Meski diakui yang mempunyai tugas pokok penanggulangan teror adalah Brimob sebagai Unit Tindak Wanteror dan Densus 88. “Setidaknya anggota kami bisa melakukan tindakan awal,” tuturnya.
Masih kata Kasat, situasi aman belum tentu aman secara psikologis teror. Jika terjadi aksi teror, anggota Polri terdekat dengan TKP tidak bisa diam dan menunggu karena ancaman teror tidak nampak seperti tindak kriminal.
“Latihan ini juga bisa kita gunakan untuk menangkap tersangka kriminal yang dikhawatirkan melakukan perlawanan dengan sajam atau senpi,” katanya.
Kasat berharap, para anggotanya bisa siap siaga dalam segala situasi. Menurutnya, kedepan polwan dan polsek jajaran juga akan dibekali latih kemampuan wanteror.
Sementara, sarana prasarana yang dimiliki Polres Mojokerto Kota dinilai sudak cukup untuk melakukan tindakan antisipasi dan tindakan awal.
“Sarana dan prasana yang kita miliki, mulai dari senjata, rompi dan helm anti peluru, granat asap (gas air mata), masker, metal detector dan ditambah dengan 90 personil. Sementara itu, sudah cukup untuk ukuran kami di polres. Untuk pembawaan dan penggunaan senjata, situasional,” pungkasnya.