Ekonomi

Nelayan Pantura Gresik Keluhkan Anjloknya Harga Kerang

GRESIK, FaktualNews.co – Beberapa hari ini hasil tangkapan kerang di wilayah pesisir Pantai Utara (Pantura) Gresik, Jawa Timur, melimpah. Namun, perolehan hasil laut itu rupanya tidak seimbang dengan harga di pasaran.

Para nelayan pun mengeluhkan anjloknya harga kerang tersebut. Situasi ketidakseimbangan antara harga dan perolehan tangkapan kerang ini, dirasakan oleh nelayan di Dusun Asemmanis, Desa Ngawen, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.

Pada beberapa pekan sebelumnya, kerang jenis simping bisa mencapai harga Rp 70 ribu perkarung. Namun kini harganya turun di kisaran Rp 40 hingga 45 ribu perkarung.

Menurut Nurul Majid (35), salah seorang nelayan mengatakan, kerang jenis simping hanya ada pada saat tertentu. Dia pun mengaku hasil tangkapan kerang simping pada musim ini melimpah. “Sekali melaut kita bisa memperoleh 3 sampai 5 karung perhari,” katanya.

Dia pun mengaku resah dengan harga kerang berbentuk pipih ini yang terus menurun. Bahkan, jika pengepul kerang sudah kelebihan stock, maka bisa jadi kerang tidak laku terjual. “Kita berharap pada pemerintah untuk membantu nelayan dalam stabilitas harga kerang,” paparnya.

Di tempat yang sama, Mohammad Makin (29), salah seorang pelanggan kerang mengatakan, dirinya biasa membeli kerang simping untuk dimasak bersama teman-temannya. Kerang tersebut biasa disajikan dengan cara direbus dulu lalu dicocolkan dengan sambal. “Kerang seperti ini jarang ada. Jadi kalau musim kerang saya biasa beli di sini,” katanya.

Diketahui, nelayan di wilayah pesisir Pantura Gresik ini dikenal sebagai Kampung Kerang. Yang mana para nelayannya biasa mencari berbagai jenis kerang.

Mulai dari kerang kukur, batik, jubling, blonyo, dan simping. Tak jarang di setiap teras rumah warga terlihat tumpukan kulit kerang.