Pendidikan

Demi Bantu Orang Tua, Bocah Kelas 4 SD Jualan Kue Sepulang Sekolah

Perjuangan Dimas Surya Suprana

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dengan sepeda kesayangannya, Dimas Surya Suprana (10), setiap hari menjajakan kue. Beraneka ragam kue seperti donat, risoles, dadar gulung, molen dan kue lainnya, dia bawa dalam keranjang yang diikat tali di sepedanya pada bagian belakang.

Bocah berparas tampan itu setiap hari menjual kue di depan sebuah minimarket yang ada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Ditemui disela-sela menjual kue, bocah kelas 4 SD Negeri Bejijong 1 itu mengaku setiap hari menjual kue buatan ibunya itu setiap sepulang sekolah. “Pulang sekolah jam 12.30 Wib, jam 13.00 WIB baru jualan kue,” katanya, Rabu (22/11/2017).

Tidak peduli hujan ataupun panas, lanjut Dimas, setiap hari ia selalu pulang jam 19.00 WIB. “Kadang habis, kadang ya nggak habis. Yang penting jam 7 malam sudah sampai rumah, belajar,” imbuhnya.

Setiap kue, dijualnya dengan harga Rp 3 ribu. Uang hasil penjualan kue itu, kata Dimas, digunakan untuk membuat kue baru lagi dan sebagian digunakan untuk uang saku ke sekolah. “Paling banyak, hasil jualan sehari Rp 100 ribu,” katanya.

Berjualan kue merupakan keinginan Dimas sendiri. Ia meminta kepada ibunya agar dibuatkan beraneka kue untuk dijual. “Setiap pulang sekolah, habis mandi, sholat, makan, kue sudah disiapkan ibu,” jelas Dimas.

Disinggung apakah selama ia berjualan pernah ada orang yang usil terhadapnya, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Titin dan Hari itu mengaku tidak pernah ada orang yang usil sampai saat ini. “Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada orang yang usil. Semoga tidak ada orang yang usil,” tuturnya.

Saat ada orang yang tidak dikenal oleh Dimas yang berusaha mengganggu Dimas, ia tak segan meminta tolong kepada penjaga mini market untuk membantunya.

Bahkan, saat hujan mengguyur kawasan Kecamatan Trowulan, tepatnya di sekitar tempat Dimas berjualan kue, penjaga mini market meminta Dimas agar berteduh di dalam mini market.

Ditanya sejak kapan Dimas mulai berjualan kue, Dimas mengaku mulai berjualan sejak kelas 1 SD. “Sejak kelas 1 SD sudah mulai berjualan kue. Tempat jualannya ya di depan mini market ini,” bebernya.

Saat berangkat ke sekolah, Dimas tidak pernah membawa dagangannya untuk dijual di sekolahnya. “Kalau sekolah nggak sama jualan, jualan cuma waktu pulang sekolah saja,” katanya.

Selama berjualan kue, Dimas memgaku tak pernah diejek teman sekolahnya. Bahkan, Dimas mengaku sering ditanya oleh gurunya masih berjualan kue atau tidak.

Dimas lebih memilih berjualan kue daripada bermain dengan teman seusianya. “Gak pernah main, karena jualan ini. Biasanya kalau main sama teman ya waktu saya libur jualan, karena capek,” tambahnya.

Keinginan Dimas untuk membantu orang tuanya sangat tinggi. Uang hasil berjualan kue juga disisihkannya untuk ditabung. “Kalau tabungan saya ya biasanya untuk bayar kebutuhan sekolah. Kalau uang saya kurang, minta ibu untuk tambahan,” pungkasnya.