Plengsengan Ambrol, Jembatan Desa Kademangan Mojoagung Terancam Putus
JOMBANG, FaktualNews.co – Plengsengan sepanjang kurang lebih 20-30 meter di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ambrol pada Selasa (28/11/2017).
Plengsengan tersebut merupakan tanggul yang berada pada saluran penghubung antara sungai catakbanteng dan sungai pancir.
Tak pelak bibir sungai tergerus hingga mengancam rumah warga sekitar. Pantauan FaktualNews.co di lokasi, plengsengan tersebut dimungkinkan tidak kuat menahan dentuman air sungai saat pasang. Akibatnya, plengsengan itu protol sebagian, hingga terlihat tanah yang menganga karena tergerus air. Parahnya, jembatan yang berada disamping plensengan juga ikut terancam ambruk.
“Ambrolnya kira-kira sepanjang 20-30 meter mas. Dan sekitar 3 meter terkena rumah saya. Ini akibat debit air yang bertambah deras sejak jam 23.00 WIB tadi malam mas,” kata Slamet Ramadhan (59) warga sekitar, Selasa (28/11/2017).
Sepengetahuan Slamet, plengsengan itu kondisi memang sudah mengkhawatirkan sejak dulu. Belum sempat diperbaiki oleh pemerintah ternyata sudah ambrol. “Awal-awal rusaknya kecil, tapi karena tidak diperbaiki, sekarang sudah semakin parah dan sekarang ambrol,” bebernya.
Kini, kondisi plengsengan yang ambrol membuat warga khawatir akan merusak jalan. Pasalnya, bibir sungai terus tergerus. Sementara jalan di pinggir sungai menjadi akses utama warga. Termasuk siswa saat pulang dan pergi sekolah. Bila terus dibiarkan maka tinggal menunggu hari saja jembatan disamping plengsengan akan ambrol dan memutus akses keluar masyarakat.
“Mintanya ya, cepat diperbaiki, kalau tidak permukaan jalannya akan semakin tergerus dan membahayakan pengguna jalan yang melintas,” tambah Slamet.
Dihubungi terpisah, Kasi pencegahan dan kesiap siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Gunadi menyebutkan pihaknya sudah berada di Desa Kedamengan sejak pukul 21.00 WIB tadi malam. Ia juga mengaku menurunkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan masyarakat sekitar.
“Alir air saat ini masih cukup deras yang mengakibatkan gerusan terus terjadi dan mendekati rumah warga serta bagian sebelah kanan jembatan. Akibatnya, terjadi retakan di jembatan,” akunya.
Gunadi menyebut, rumah yang terdampak ambrol plengsengan ini berpenghuni 6 orang. Dan jika kondisi tanah semakin parah maka akan segera di evakuasi ke balai desa setempat dan sekarang masih relatif aman. Selain itu, pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Kita akan membersihkan sampah yang menempel disekitar plengsengan dan jembatan untuk meringankan beban akibat aliran air yang deras,” pungkasnya.