FaktualNews.co

Tolak Keputusan Dirjen Perhubungan Laut, Ribuan Buruh Pelabuhan Gresik Turun Jalan

Peristiwa     Dibaca : 1306 kali Penulis:
Tolak Keputusan Dirjen Perhubungan Laut, Ribuan Buruh Pelabuhan Gresik Turun Jalan
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Foto : Ilustrasi

GRESIK, FaktualNews.co – Ribuan pekerja di Pelabuhan Gresik, melakukan aksi demonstrasi di kantor PT Hasil Bantuan Jalan Raya Meduran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Aksi unjuk rasa ini menolak keputusan Menteri Perhubungan yang membawakan perusahaan umum bisa masuk melayani bongkar muat di Pelabuhan.

Ribuan massa ini berjalan dengan membentangkan spanduk sebagai tuntutannya. Koperasi tenaga kerja bongkar muat pelabuhan Gresik. Menolak revisi keputusan Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Deputi bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM tahun 2011.

Massa juga menolak keputusan menteri nomor KM 35 Tahun 2007 dan tetap mempertahankan keberadaan koperasi sebagai penyedia dan pengelola tenaga kerja bongkar muat pelabuhan.

“Keputusan menteri perhubungan ini sangat merugikan pekerja bongkar muat yang sudah tergabung dalam koperasi. Peraturan baru ini akan mengancam tenaga kerja lokal asli Indonesia,” kata Nali, koordinator aksi, Senin (4/12/2017).

Menurut Nali, munculnya keputusan menteri perhubungan itu, dikawatirkan akan banyak memunculkan perusahaan usaha bongkar muat. Sehingga akan mendatangkan tenaga kerja asing di dalam pelabuhan. Akibatnya, bisa terjadi persaingan yang tidak sehat antara tenaga kerja asing dengan pribumi.

“Seperti munculnya aplikasi taxi online, menimbulkan gejolak antara sopir angkutan umum dengan pemodal asing,” terangnya.

Massa yang keliling jalan untuk menyampaikan aspirasi membuat arus lalu lintas semakin macet. Masa bergerak menuju Kawasan Industri Maspion untuk menyampaikan aspirasinya.

Banyaknya buruh yang memenuhi jalan raya membuat arus lalu lintas mencari macet total. Sebab banyak kendaraan besar yang melintas menuju pabrik dan pergudangan tidak bisa berjalan karena banyaknya masa memenuhi separuh jalan raya.

Sementara petugas Polres Gresik dengan motor trail berusaha mengatur kemacetan. Namun karena banyaknya massa yang melakukan aksi unjuk rasa, kemacetan sulit untuk dikendalikan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin