Birokrasi

Kadin Gresik Minta KPK Turun Selidiki Perizinan di Pemkab Gresik, Ada Apa?

GRESIK, FaktualNews.co – Para pengusaha yang tergabung dalam DPC Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meminta para penegak hukum baik Polri, Kejaksaan maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun untuk menyelidiki proses perizinan di Pemkab Gresik.

Sikap itu merupakan buah dari keluhan para pengusaha yang kesulitan mendapatkan izin usaha meski semua persyaratan telah dipenuhi. Para pengusaha mulai kehilangan kesabaran terhadap buruknya layanan perizinan di DPM-PTSP (Dinas Penanaman Modal perizinan Terpadu satu Pintu) Gresik.

Dewan Penasehat DPC Kadin Gresik, KH Nur Muhammad, mengaku prihatin dengan carut marutnya perizinan di DPM-PTSP Gresik. Dia pun menyebut persoalan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, namun hingga kini belum dilakukan perbaikan.

“Kami dari Kadin Gresik benar-benar merasa prihatin,” kata Gus Nur sapaan akrab KH. Nur Muhammad, Selasa (5/12/2017).

Dia lalu mencontohkan, ada salah seorang pengusaha yang sudah 7 tahun mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), tapi nyatanya sampai saat ini tidak dikeluarkan. Padahal persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi oleh pengusaha tersebut.

“Sudah bayar retribusi ratusan juta, tapi izin tidak dikeluarkan. Ini kan sama saja dengan bentuk penggelapan dan penipuan,” ujar Gus Nur.

Disebutkan, tak sedikit kalangan pengusaha yang marah tapi terpaksa diam melihat layanan perizinan di DPM-PTSP Gresik yang buruk. Terlebih lagi, beber Gus Nur, ketika ditanya kapan izin akan dikeluarkan, pihak terkait terkesan saling lempar.

“Padahal Pak Bupati (Sambari Halim Radianto.red) bilang semua izin satu pintu. Tapi kata Kadinasnya apa kata Bupati,” paparnya.

Pengasuh Ponpes di Jl. Proklamasi Gresik ini mengaku, pernah mendengar pernyataan Bupati Gresik yang mengatakan proses perizinan bisa keluar maksimal 2 minggu bila semua persyaratan lengkap. Tapi faktanya justru terkesan izin dipersulit, sehingga merugikan masyarakat. “Berarti janji Bupati sangat bohong dong,” pungkasnya.

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, belum bisa dikonfirmasi terkait tudingan Penasehat DPC Kadin Gresik, Gus Nur, yang menyebut janji Bupati bohong dalam proses perizinan yang memakan waktu maksimal 2 minggu bila pesyaratan lengkap.

Sementara, Kepala DPM PTSP Pemkab Gresik, Mulyanto menyatakan, proses perizinan di instansinya tidak sulit dan berbelit-belit. “Asal semua persyaratan lengkap izin keluar,” katanya.