Soal Ujian Memuat Materi Khilafah, Kemenag Jombang Adakan Ujian Ulang
JOMBANG, FaktualNews.co – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, akhirnya menarik soal ujian mata pelajaran Fikih semester ganjil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang memuat masalah khilafah. Tidak hanya itu, Kemenag juga mengadakan ujian ulang untuk materi tersebut.
Menurut Kepala Kemenag Kabupaten Jombang, Abdul Haris, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kanwil Kemenag Jatim. Alhasil, disepakati akan ada ujian ulang khusus materi Fikih pada Sabtu 9 Desember 2017.
“Kita sudah memanggil yang membuat soal ini dan disepakati untuk menarik semua soal. Kita juga sepakat untuk mengadakan ujian ulang pelajaran fikih. Masalah ini juga sudah disampaikan ke Kanwil Kemenag Jatim secara lisan,” jelasnya, Kamis (7/12/2017).
Sikap tegas ini, sebut Haris diambilnya untuk membendung ke khawatiran masyarakat tentang adanya penyeberan ideologi khilafah yang selama ini identik dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Padahal, HTI secara resmi sudah dilarang oleh Pemerintahan Jokowi.
“Pertimbangannya ada ke khawatiran tentang penyebaran materi khilafah. Dianggap doktrin, karena khawatir materi khilafah dianggap seperti khilafah di Indonesia,” tuturnya.
Ia juga sudah memberikan pengertian kepada para guru untuk berhati-hati membuat soal. Hasil keterangan para guru, Haris menyebutkan persepsi guru penyusun soal yakni masalah khilafah pada masa khilafah zaman sahabat dan Turki usmani. Bukan khilafah versi HTI yang ada saat ini.
Haris juga menjamin tidak akan ada lagi kejadian yang sama di Kabupaten Jombang. Pihaknya sudah bertekad mengevaluasi permasalahan soal ujian ini. Selanjutnya, juga akan diadakan pembuatan soal baru mata pelajaran Fikih.
“Kita jamin nanti tidak ada lagi kayak gini. Kita juga sudah memanggil Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKKM) dan sudah dikasih pengertian,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, soal ujian akhir semester ganjil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mendadak ramai diperbincangkan publik, Rabu (06/12/2017).
Pasalnya, daftar pertanyaan dan pilihan jawaban dalam lembar soal terbitan Kementerian Agama melalui Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) ini dinilai mengarah pada ajaran ormas Hizbut Tahrir Indonesa (HTI) yang sudah dibubarkan pemerintah.
Ajaran HTI yang dikenal menolak Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dinilai telah masuk dalam ajaran sekolah. Kepala lembar soal itu menunjukkan bahwa soal merupakan bagian dari ujian mata pelajaran fiqih, diperuntukkan bagi kelas XII IPA/IPS, dan dilaksanakan mulai pukul 09.30 sampai 11.00 WIB pada Selasa, 5 Desember 2017.
