FaktualNews.co

Banjir Bandang dan Tanah Longsor Intai Wilayah Selatan Bojonegoro

Peristiwa     Dibaca : 921 kali Penulis:
Banjir Bandang dan Tanah Longsor Intai Wilayah Selatan Bojonegoro
FaktualNews.co/Istimewa/
Banjir bandang di Dander Bojonegoto, akibat hujan deras beberapa waktu lalu.

BOJONEGORO, FaktualNews.co – Bencana banjir dan tanah longsor mengintai sejumlah desa di wilayah selatan Kabupaten Bojonegoro. Kawasan yang dikelilingi perbukitan membuat daerah tersebut rawan bencana saat hujan lebat menerjang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, kini telah menaikan peringatan siaga banjir dan tanah longsor. Peringatan tersebut diharapkan juga menjadi atensi bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain untuk turut serta dalam penanggulangan maupun pelaksanaan penanganan bencana.

“BPBD meminta agar SKPD lain juga terlibat dalam pencegahan maupun penanganan bencana,” ujar Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Bojonegoro, Eko Susanto, Minggu (10/12/2017).

Sementara itu, bencan terjadi di Kecamatan Gondang dan Sekar. Dua kecamatan tersebut rawan diterjang banjir bandang. Sehingga masyarakat harus lebih waspada saat terjadi hujan.

Di Kecamatan Sekar, banjir bandang terjadi di Desa Sekar dan Miyono. Di Desa Sekar, ada 10 kepala keluarga (KK) terdampak dan empat KK di Desa Miyono. Dampak banjir tersebut meski tidak ada korban jiwa, namun mengakibatkan kerugian material.

Sementara di Kecamatan Gondang, banjir bandang juga disertai angin kencang. Terjadi di RT 1 hingga RT 8. Air bah meluap dengan ketinggian antara 40 sampai 50 centimeter. Air mengalir deras dari wilayah perbukitan dan menerjang perumahan warga.

Sedikitnya ada 25 KK yang terdampak. Dari sejumlah itu beberapa rumah rusak. Seperti rumah bendinding kayu milik Majuri warga RT 2, Desa Gondang. Akibat kerusakan tersebut Majuri ditaksir mengalami kerugian Rp2 juta. Sementara tiga rumah lain mengalami rusak ringan. Yakni rumah milik Wari, Jito dan Gumun.

Selain perumahan warga, banjir bandang juga merusak lahan pertanian. Sekitar 2 hektare lahan pertanian milik Junaedi dan Rony yang sedang ditanami palawija, seperti jagung dan lombok hancur. Taksir kerugian dari kejadian tersebut mencapai Rp20 juta.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin