SURABAYA, FaktualNews.co – Bom rakitan meledak di sebuah warung di wilayah perkantoran di Jalan Laksda M. Nasir Surabaya, pada Senin (11/12/2017) lalu, sekitar pukul 22.00 WIB. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
Dalam kejadian itu, orang penerima paket berinisial AW, asal Sidobogem, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur, selamat dari ledakan. Namun, korban mengalami trauma berat akibat paket yang dikirim seseorang tanpa identitas alias misterius.
Kronologinya, pada Senin jelang tengah malam, AW menerima sebuah paket yang dikirimkan ke alamat kerjanya. Begitu dibuka di warung depan PT Bahana Line Laksda M Nasir, paket tersebut meledak dan korban lari meninggalkan bom yang meledak tadi.
Kejadian yang berlangsung Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB itu baru dilaporkan ke Mapolres Tanjung Perak, Selasa (12/12/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapolres Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, menyayangkan lambatnya laporan itu. Dari keterlamabatan itu, Tim Gegana Satbrimobda Polda Jatim dan Polres Tanjung Perak turut terlambat menangani.
“Kalau dikatakan penanganan terlambat, memang terlambat. Barang bukti hasil ledakan sempat dibawa pulang korban,” kata AKBP Ronny.
Berdasarkan kronologi yang dilaporkan korban, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak mengungkapkan, saat itu korban AW menerima sebuah paket. lantas korban mencoba mencari tahu bingkisan itu karena tidak ada alamat dan nama penerima bingkisan. Paket yang ada dikemas dalam tas plastik.
“Setelah dikocok-kocok ada bunyinya. Lantas plastik box dibuka dan meledak. Untungnya korban tidak apa-apa,” ujar AKBP Ronny, Kamis (14/12/2017).
Sesuai CCTV yang ada, korban AW usai menerima bingkisan paket membawa dan membukanya di sebuah warung dekat tempatnya bekerja. Setelah paket tersebut dibuka tiba-tiba terjadi ledakan. Setelah bom yang terbuat dari potasium yang dihubungkan dengan baterai ukuran 9 volt meledak, korban langsung lari meninggalkan lokasi.
Dari rekaman CCTV, ledakan yang ada sempat memunculkan percikan api yang cukup besar. Untungnya percikan itu tidak sampai mengenai wajah atau tubuh korban yang saat itu membukanya.
Setelah diselidiki, paket bom yang ada itu terbuat dari box ponsel yang dikemas layaknya paket via ekspedisi. Paket yang diterima korban AW itu tidak dikirim ke rumahnya. Tetapi dikirim seseorang misterius ke tempat korban bekerja di Jalan Laksma M Nasir, Tanjung Perak.
“Kenapa begitu, kami masih belum bisa menyimpulkan motivasi dan jaringannya. Yang jelas persoalan ini terus kami dalami,” lanjut AKBP Ronny.
Berdasarkan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi dan sejumlah barang bukti yang ada, Polres Tanjung Perak bekerja keras untuk mengungkap kejadian yang sempat mengagetkan itu. “Kami masih bekerja untuk mencari siapa yang mengirim dan membuat paket bom rakitan itu,” tandasnya.
Bom rakitan yang meledak itu bisa dikategorikan amatir. Bahkan perakitnya masih dibilang dalam tahap pembelajaran. Meski demikian, polisi tetap mencari karena sangat membahayakan orang lain.
Terkait motivasi yang ada, AKBP Ronny masih belum bisa menyimpulkan. Karena pihaknya masih mencari pelaku utamanya. Tidak menutup kemungkinan pihak pengirim paket akan diperiksa. Disinyalir penerima paket saat proses pengiriman tahu wajah atau identitas orang yang mengirim paket.
Rangkaian bom rakitan itu sederhana, karena sumber listriknya dari baterai 9 volt. Hasil dari analisa dari Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim, bahan dasar yang dipakai adalah potasium.