Kaleidoskop 2017
Peristiwa Perampokan di Jombang Sepanjang Tahun 2017
JOMBANG, FAKTUALNEWS.co – Sejumlah peristiwa perampokan mewarnai kota Jombang di tahun 2017 ini. Beberapa diantaranya, peristiwa perampokan tersebut disertai dengan pembunuhan korban.
Berikut catatan peristiwa perampokan di Jombang sepanjang tahun 2017 yang mendapat perhatian publik, dihimpun FAKTUALNEWS.co untuk Kaleidoskop 2017.
30 Agustus 2017
Perampokan Disertai Pembunuhan Istri Polisi di Bareng, Jombang
Aksi perampokan disertai pembunuhan terjadi di salah satu toko di pasar Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu, 30 Agustus 2017 dini hari.
Akibat kejadian ini, pemilik toko ditemukan meninggal dunia. Korban bernama Sri Handayani yang diketahui merupakan istri dari mantan anggota Polsek Bareng.
Setelah sempat menjadi buruan polisi selama 9 hari, pelaku pembunuhan Sri Handayani, berhasil ditangkap tim gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang pada Jumat (8/9/2017) di sekitar rumahnya yang berada di di Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Jombang.
30 Oktober 2017
Perampokan dan Pembunuhan Seorang Pesuruh Ponpes Darul Ulum Jombang
Slamet (60) yang ditemukan tewas di bantaran tepi sungai Brantas di Desa Kepuhdoko, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, korban perampokan dan pembunuhan, Senin (30/10/2017).
Dibagian tubuhnya, terdapat sejumlah luka bekas senjata tajam (sajam). Hasil pemeriksaan ada 6 tebasan di kepala sedangkan dibagian leher nyaris putus, satu tusukan.
Polres Jombang langsung bergerak cepat guna mengungkap kematian Slamet. Pelaku berhasil diamankan petugas hanya berselang beberapa jam pasca menghabisi nyawa Slamet.
8 November 2017
Kawanan Perampok Beraksi di Desa Ngumpul, Jombang
Aksi perampokan terjadi di Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu, 8 November 2017 dinihari. Akibat kejadian itu, satu korban meninggal dunia.
Para pelaku dari aksi yang terjadi pada dinihari itu diperkirakan berjumlah 5 orang. Dalam menjalankan aksi perampokan, pelaku melumpuhkan korban, H. Suyanto(69) bersama istrinya, Hj. Mundziroh, dengan cara dibekap menggunakan lakban dan diikat dengan kawat.
Pelaku berhasil membawa perhiasan emas berat total 115 gram, uang tunai Rp 50 juta, sebuah handphone beserta kartu SIM cardnya, sepeda motor Kawasaki Ninja dan truk berisi muatan gabah seberat 9 ton. Hingga berita ini diterbitkan, komplotan perampok masih bebas berkeliaran.