JEMBER, FaktualNews.co – Benda mencurigakan yang diduga sebuah bom di di sekitar area Kantor Telkom Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya diledakan tim penjinak bom (Jibom) Polda Jatim, Minggu 24 Desember 2017 malam.
Namun, belakangan diketahui benda terbungkus plastik hitam tersebut bukan merupakan bahan peledak. Melainkan sepasang sepatu yang diduga milik salah satu pengunjung wifi corner yang tertinggal.
“Isi bungkusan itu diketahui setelah diledakkan, dua pasang sepatu yang diduga milik pengunjung wifi corner Telkom Sumbersari yang kemungkinan tertinggal saat mereka berada di sana,” ungkap Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, Senin (25/12/2017).
Hal itu diketahui setelah petugas Jibom Polda Jatim meledakan benda misterius yang sempat membuah heboh warga di sekitar lokasi.
“Kami awalnya mendapat informasi dari petugas keamanan Kantor Telkom Sumbersari berdasarkan laporan warga setempat terkait dengan benda yang mencurigakan berupa bungkusan di area wifi corner, sehingga aparat Polsek Sumbersari dan Polres Jember mendatangi lokasi,” imbuhnya
Dari laporan itu, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bom Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk melakukan pemeriksaan benda yang mencurigakan tersebut sesuai standar operasional prosedur.
“Area ditemukannya benda mencurigakan itu disterilisasi dan warga yang berada di sekitar Kantor Telkom Sumbersari dievakuasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sesuai dengan prosedur,” tuturnya.
Setelah steril, lanjut dia, Tim Jibom Brimob Polda Jatim meledakkan benda yang mencurigakan tersebut. Namun demikian, mengimbau masyarakat tidak panik apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan.
Warga diminta untuk segera melaporkan kepada petugas Polsek atau Polres Jember. Karena pihaknya akan melakukan penanganan sesuai dengan prosedur untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami berharap kondisi Kabupaten Jember aman dan kondusif selama hari raya Natal dan tahun baru, bahkan kami juga sudah melakukan sterilisasi di sejumlah gereja untuk memastikan gereja yang digunakan umat Kristen beribadah itu benar-benar aman,” tandasnya.