Penumpang Melonjak, PT KAI Minta Bantuan Polri dan TNI
JOMBANG, FaktualNews.co – Meningkatnya jumlah penumpang pada akhir tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI), akhirnya meminta bantuan pengamanan kepada jajaran kepolisian dan TNI setempat. Bantuan tersebut dalam wujud penempatan dua personil pada setiap stasiun.
Menurut Wakil Kepala Stasiun Jombang, Totok Kushindarto, keputusan ini diambil karena jumlah penumpang yang naik dan turun di sejumlah stasiun di DAOP 7 Madiun terus meningkat.
Kumulatif penumpang naik di Daop 7 sampai 24 Desember 2017 yakni 44.221 orang. Ini mengalami lonjakan dibandingkan tahun 2016 yang sampai akhir tahun hanya 40.344 penumpang.
“Peningkatan penumpang paling banyak pada jarak dekat. Yakni Blitar, Malang, Madiun, Kertosono dan Surabaya. Tetapi sampai hari ini yang paling tinggi kunjungan penumpang ke Malang dan Surabaya. Jadi butuh tambahan pengamanan dari hari biasanya,” jelasnya, Selasa (26/12/2017).
Totok juga menjelaskan, PT KAI memberlakukan masa liburan Natal dan tahun baru sejak tanggal 22 Desember 2017 hingga 07 Januari 2018. Selama masa itu, PT KAI mengoperasikan 44 KA jarak jauh reguler dan 10 KA jarak jauh tambahan. Sedangkan untuk jarak dekat ada 10 KA lokal.
Penumpang naik turun di Jombang selama tanggal 22 Desember 2017 yakni 1.633 orang, sedangkan pada tanggal 23 Desember 2017 yaitu 1.850. Selanjutnya, pada tanggal 24 Desember 2017 sebanyak 1.844 penumpang. Total penumpang naik/turun di Daop 7 Madiun pada tanggal 24 Desember 2017 yakni 16.644.
Pada hari biasa, sebut Totok, setiap hari di stasiun Jombang hanya melayani 600-800 penumpang. Sehingga banyak kursi yang kosong. Untuk jarak jauh kursi bisa dipesan tiga bulan sebelum berangkat dan jarak dekat atau dalam DAOP 7 Madiun bisa dua minggu sebelum berangkat.
“Peningkatan penumpang untuk jarak dekat sampai 50 persen. Tetapi untuk jarak jauh hanya ada peningkatan 10 persen. Karena dari jauh-jauh hari tiket jarak jauh sudah habis,” pungkas Totok.