FaktualNews.co

Tangani Difteri, RSUD Jombang Bentuk Tim dan Ruang Khusus

Kesehatan     Dibaca : 1386 kali Penulis:
Tangani Difteri, RSUD Jombang Bentuk Tim dan Ruang Khusus
FaktualNews.co/Istimewa/
Ilustrasi.

JOMBANG, FaktualNews.co – Manajemen RSUD Jombang, Jawa Timur, menyiapkan ruang isolasi dan tim khusus dalam menangani wabah difteri. Hal itu dikatakan Dirut RSUD Jombang, dr. Puji Umbaran, Selasa (26/12/2017).

Dikatakan, untuk menangani pasien yang terkena difteri, RSUD Jombang menyiapkan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya. Difteri, jelas Puji, dapat menyerang pasien dengan usia berapapun. Karena itu pihaknya menyiapkan ruang dan tim khusus.

“Jika ada kasus yang terdiagnosa pasti dengan penyakit Difteri, maka RSUD Jombang sudah menyiapkan ruang perawatan isolasi. Ruang ini lengkap dengan sarpras dan SDM-nya yang tergabung dalam tim Isolasi,” kata Puji.

Sejauh ini, beber Puji Umbaran, pihaknya kesusahan menangani penyakit yang selalu memerlukan uji atau pencitraan laboratorium untuk membuktikan negatif dan positif terserang penyakit difteri.

Dijelaskan, difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Salah satu sifat virus penyakit ini yaitu mudah menular.

Puji Umbaran mengungkapkan, penyebab utama Difteri adalah kuman Corinebacterium Dphtery yang biasanya menyebar lewat partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.

Partikel kuman di udara bisa muncul akibat batuk atau bersin orang yang terinfeksi difteri. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Seperti memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, handuk dan mainan. Bahkan, menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat seseorang terkena difteri.

“Penderita difteri ini karena tertular oleh kuman Corinebacterium Dphtery. Biasanya menyebar lewat udara. Makanya kalau ada yang terinfeksi difteri langsung kita isolasi,” jelasnya, Selasa (26/12/2017).

Lanjut Puji, gejala difteri pada umumnya berupa sakit tenggorokan, demam, dan sakit tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Sehingga terkadang bisa menyebabkan kematian.

Penyakit difteri, jelasnya, bisa diatasi dengan cara memberikan vaksin yang dibawah pengawasan tenaga medis profesional. Oleh karenanya, apabila menemukan gejala yang diduga penyakit difteri maka segera bawa ke rumah sakit terdekat.

“Difteri dapat dicegah dengan vaksin. Dengan syarat ditangani oleh dokter ahli,” papar Puji.

Hingga kini, Puji mengaku rumah sakit yang dipimpinnya belum pernah menangani pasien yang positif terserang penyakit difteri. Terbaru, pasien atas inisial AA (3) masih menjalani proses isolisasi dan sudah mulai membaik. Seraya menunggu hasil uji lab yang dikirim ke Surabaya keluar.

“Hasil uji lab untuk pasien AA belum keluar, sampai sekarang alhamdulilah kita belum menerima pasien difteri,” pungkas Puji.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i