Pemkab Jombang Dorong Desa Mandiri Lewat Program Bursa Inovasi Desa
JOMBANG, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Jombang berharap seluruh desa bisa kreatif dan inovatif. Hal ini untuk meningkat perekonomian dan insfrastruktur dari bawah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jombang, Darmaji, mengatakan untuk mewujudkan desa mandiri dan inovatif maka pihaknya mengadakan Bursa Inovasi Desa 2017.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi solusi bagi perwakilan desa yang bingung mengembangkan potensi desanya masing-masing.
“Kita berharap setiap desa yang ada di Jombang punya ciri khas masing dan bisa mengembangkan potensi yang ada,” katanya, Sabtu (30/12/2017).
Pada bursa inovasi desa, kata Darmaji, juga ditampilkan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Produk tersebut berasal dari inovasi desa di Jombang dan dikenalkan ke masyarakat luas, melalui bursa ini. Selain itu, inovasi bursa desa juga dilaksanakan sebagai ajang transfer ilmu.
“Disini ada aneka produk unggulan maupun inovasi dari 15 desa dari beberapa kecamatan di Jombang seperti Bareng, Ngoro, Gudo, Ngusikan, Kesamben, Wonosalam, Tembelang dan Plandaan. Mulai dari makanan olahan, kerajinan, teknologi tepat guna, hingga produk seni. Seperti Desa Sumberejo, Wonosalam yang berhasil mengumpulkan limbah akar pohon dan di jadikan tempat lampu hias,” bebernya.
Masih kata Darmaji, antusias masyarakat Jombang cukup tinggi dalam kegiatan ini. Tingkat kehadiran peserta dari setiap desa yang diundang mencapai 90 persen.
“Inovasi yang kita maksud yaitu inovasi sumber daya manusia, ekonomi, insfrastruktur. Ini penting karena perkembangan teknologi dan informasi sudah mulai merambah di kawasan pedesaan, sehingga para pegiat ekonomi kecil dan menengah juga banyak yang memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.” bebernya.
Sementara itu, Purwanto perwakilan dari Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan mengaku senang dan mendapat banyak ilmu dalam kegiatan bursa tersebut. Ia sangat ingin mengembangkan potensi desanya yang terletak jauh dari kota. Selama ini, masyarakat hanya fokus bertani dengan cara tradisional.
Dengan bantuan teknologi yang canggih, ia yakin desanya bisa menjadi pusat usaha kreatif untuk Jombang bagian utara. Apalagi beberapa masyarakat desanya sudah mulai bergerak mandiri seperti membuka kebun wisata edukasi klengkeng.
“Bisa berbagai ilmu juga bisa menambah jaring bisnis kedepan. Terutama jaringan ke Dinas dan Pemerintah Kabupaten Jombang,” pungkasnya.