Begini Ragam Reaksi Barat Soal Gelombang Demonstrasi di Iran
SURABAYA, FaktualNews.co – Demonstrasi berkepanjangan di Iran memancing reaksi beragam dari negara-negara barat. Dari yang paling vokal seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga yang santun dan mengedepankan diplomasi seperti menteri luar negeri Inggris dan kepala urusan luar negeri Uni Eropa.
Ketika demonstrasi memasuki hari keenam, Presiden AS Donald Trump mencuit di akun Twitternya yang isinya mendukung para demonstran. Demikian dikutip dari aljazeera.net, Selasa (2/1/2018)
Ia menggambarkan Iran sebagai ‘negara yang gagal di semua level meskipun telah ada kesepakatan antara pemerintahan Obama dengan Iran’. Cuitan ini merujuk pada kesepakatan nuklir yang dicapai oleh Teheran dengan kekuatan dunia di era Mantan Presiden AS Barack Obama.
“Bangsa Iran yang perkasa telah ditekan selama bertahun-tahun, mereka lapar soal makanan dan kebebasan. Kekayaan Iran sama busuknya dengan hak asasi manusia,” kata Trump dalam salah satu cuitannya.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini menyatakan harapannya, bahwa hak untuk berdemonstrasi secara damai dan kebebasan berekspresi akan tetap terjamin setelah pernyataan publik Presiden Hassan Rouhani.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menekankan perlunya Teheran menggelar pertemuan dengan para demonstran untuk mendiskusikan tuntutan yang mereka suarakan.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan saat memperingati 70 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Johnson mengatakan, pihaknya menyesalkan meningkatnya jumlah korban tewas dalam demonstrasi di Iran. Ia meminta semua pihak untuk menghindari kekerasan dan tetap menghormati hak asasi manusia.
Rusia melalui Kementerian Luar Negerinya mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengharap demonstransi di Iran tidak berubah menjadi kekerasan. Rusia juga menyatakan penolakannya terhadap campur tangan asing dan ketidakstabilan di Iran.
Menteri Luar Negeri Jerman Ziegmar Gabriel meminta pemerintah Iran untuk menghormati hak pengunjuk rasa untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat mereka.
Gabrielle juga meminta semua pihak di Iran untuk menahan diri dari tindakan kekerasan. Ini ia sampaikan menyusul bentrokan antara demonstran dengan aparat dalam beberapa hari ini.
Sementara Dalam sebuah rekaman video yang diunggah di Youtube pada hari Senin (1/1/2018) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan para pemrotes sebagai sosok yang “berani” dan “pahlawan”.
Iran diguncang aksi demonstrasi sejak Kamis. Pengunjuk rasa memprotes krisis ekonomi dan menolak sejumlah kebijakan pemerintah. Hingga saat ini gelombang demonstrasi yang menyebar di sejumlah kota di Iran itu telah menewaskan 20 orang dan puluhan lainnya ditangkap aparat.