JOMBANG, FaktualNews.co – Puluhan suporter PSID Jombang, Jawa Timur, melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jombang, Selasa (02/12/2018).
Para pendukung laskar kebo kicak, julukan untuk klub PSID Jombang, melakukan aksi turun jalan menuntut adanya perubahan di dalam management PSID. Puluhan suporter PSID Jombang juga menginginkan agar klub milik kota santri ini terus berprestasi di kancah nasional.
pendukung laskar kebo kicak ini melakukan aksi turun jalan dengan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resort Jombang dan Satpol PP Jombang. Bendera PSID dan lagu kebanggaan PSID terus menggelora sepanjang demonstrasi.
“Hasil audiensi kita dengan asisten 1 Pemkab Jombang menghasilkan beberapa hal, antara lain perombakan manajemen PSID hingga ahir bulan ini,” kata Kordinator aksi, Rahman alias Paijo.
Rahman menuturkan, suporter PSID Jombang sedih melihat klub asli kota santri yang tidak kunjung berprestasi di liga 4. Dalam kancah sepakbola nasional, PSID Jombang hanya menjadi klub pupuk bawang.
PSID tertinggal, sebut Rahman, jauh dari klub asal daerah tetangga seperti Persela Lamongan yang tampil di liga 1, PSMP Mojokerto yang berkompetensi di liga 2.
“PSID wajib berprestasi, itu tuntutan utama kita. Tadi asisten 1 sudah berjanji akan melakukan kordinasi dengan instansi terkait untuk masalah keuangan dan pengurus PSID kedepan. Kita akan kawal terus hal ini,” tegas Paijo
Sementara itu, Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Jombang, Purwanto, menyebutkan pihaknya sangat senang dengan semangat muda para suporter. Pemerintah Kabupaten Jombang akan duduk bersama KONI Jombang, PSSI Jombang, Dispora untuk menentukan nasib PSID.
Purwanto datang didampingi oleh Kasatsabhara Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto, Kasat Pol PP Jombang, Fahrudin Widodo, Plt Kepala Dispora Jombang, Agus Susilo Sugioto dan ketua KONI Jombang, Tito Kadarisman.
Pria yang akrab disapa Gempur ini sempat marah-marah kepada peserta demo karena mengajak anak dibawah umur yang waktunya sekolah.
Kedua belah pihak sempat bersitegang sebentar namun kembali mencair setelah ada beberapa kesepakatan. Kesepakatan tersebut antara lain, perwakilan Suporter hanya boleh tiga yang berbicara, tidak boleh ramai dan menjaga kondusifitas ruang audiensi.
“PSID bukan tempat cari makan dan pekerjaan, kita akan segera merapatkan barisan untuk masalah ini. Kita dalam masalah hanya bisa membantu dari luar tidak boleh intervensi,” ungkapnya.
Purwanto juga menyebutkan, nanti calon pengurus PSID akan ditentukan sendiri oleh internal PSID, PSSI dan KONI. Pemerintah hanya membantu dari luar terkait perbaikan PSID secara menyeluruh. Nanti klub-klub anggota PSSI Jombang akan memilih pemimpinnya kedepan.
“Untuk calon ketua PSID seharusnya itu kaya, pengusaha, dermawan dan suka bola. Untuk namanya nanti akhir bulan mungkin akan keluar. Kita semua cinta PSID Jombang,” pungkas Purwanto.