MOJOKERTO, FaktualNews.co – Polemik sengketa lahan hingga berujung penyegelan SDN Kranggan 1 di jalan raya Pekayon No 14, Kota Mojokerto, Jawa Timur, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto turun tangan. Pemkot kembali melakukan audiensi dengan wali murid SDN Kranggan 1.
Audiensi kali ini dilakukan di ruang dosen STIT Raden Wijaya, Rabu (3/1/2018). Audiensi tersebut, dilakukan Plt Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gentur Prihantono dengan para wali murid SDN Kranggan 1 yang mengantarkan anaknya sekolah di gedung milik STIT Raden Wijaya yang berada di jalan raya Pekayon 1/99 A, Kota Mojokerto.
Pantauan di lokasi, audiensi tersebut diwarnai isak tangis wali murid yang bersikeras ingin lokasi belajar siswa SDN Kranggan 1 kembali di tempat semula. Mereka begitu kasihan dengan kondisi anak-anaknya yang harus belajar di gedung kampus swasta itu.
“Tidak mungkinkan, anak-anak kami akan belajar di sini terus,” kata salah satu wali murid kepada Plt Sekdakot Mojokerto yang saat itu juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Novi Rahardjo.
Para wali murid khawatir, perpindahan sementara lokasi belajar siswa SDN Kranggan 1 tersebut mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar.
“Psikologi anak pasti terganggu, apalagi yang sudah dekat dengan ujian akhir,” kata wali murid lain yang mengikuti audiensi.
Kendati demikian, Plt Sekdakot Mojokerto, Gentur Prihantono menuturkan bahwa Pemkot Mojokerto dan pihak-pihak lainnya terus berupaya semaksimal mungkin agar permasalahan tersebut bisa segera terselesaikan.
“Bapak, ibu, tolong yang sabar. Kami semua saat ini sedang berupaya menyelesaikan masalah ini. Jadi saya minta, panjenengan semua bersabar dulu,” kata Gentur kepada para wali murid.
Gentur juga menjelaskan bahwa pada Sabtu, 6 Januari mendatang, Pemkot Mojokerto akan memanggil semua pihak yang berperkara tersebut untuk berunding agar menemukan solusi penyelesaian masalah penyegelan tersebut.