JOMBANG, FaktualNews.co – Korea Selatan (Korsel) pada hari Selasa (2/1/2018) waktu setempat menawarkan pembicaraan level tinggi kepada rivalnya, Korea Utara (Korut), untuk menemukan solusi kerjasama soal olimpiade musim dingin di Korsel bulan depan.
Associated Press melaporkan, penawaran tersebut merupakan respon cepat Korsel atas pendekatan luar biasa yang dilakukan Korea Utara sehari sebelumnya. Pyongyang dilaporkan menawarkan kemungkinan hubungan yang lebih baik setelah setahun mengalami kebuntuan soal nuklir dan meningkatnya ancaman meletusnya perang di Semenanjung Korea.
Dalam sebuah pidato menyambut tahun baru yang dijaga secara ketat pada Senin (1/1/2017) pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan, dia bersedia mengirim delegasi untuk olimpiade di Korea Selatan. Namun demikian pada saat yang sama Kim Jong Un juga terus berulang secara berapi-api menyampaikan ancaman nuklir kepada Amerika Serikat.
Pengamat mengatakan, Kim mungkin sedang mencoba untuk mengusik hubungan Korsel dengan sekutunya, Washington, sebagai upaya mengurangi tekanan dan sanksi internasioal kepada Korut.
Melunaknya sikap Kim merupakan kabar baik bagi pemerintah Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden Liberal Moon Jae-in. Ia dikenal sangat mendukung dialog untuk meredakan ancaman nuklir Korea Utara dan ingin menggunakan Olimpiade Pyeongchang sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan antar Korea.
Menteri unifikasi Korea Selatan, Cho Myoung-gyon, menyatakan dalam konferensi pers pada Selasa (2/1/2018) yang disiarkan secara nasional bahwa, kedua Korea akan bertemu pada 9 Januari di perbatasan bersama Desa Panmunjom untuk membahas kerja sama Olimpiade dan solusi pemulihan hubungan secara keseluruhan .
Pada hari Selasa (2/1/2018) Presiden Moon Jae-in menjelasakan soal respon postif Kim Jong Un atas tawaran dialog yang ia ajukan sebelumnya. Sebagai tindak lanjut ia memerintahkan pejabat terkait untuk mempelajari kemungkinan perundingan dengan Korut sekaligus meminta Korut untuk berpartisipasi dalam olimpiade.