MOJOKERTO, FaktualNews.co – Aktivitas belajar mengajar siswa SDN Kranggan 1 sementara numpang di gedung milik kampus STIT Raden Wijaya, Rabu (3/1/2018). Pasca disegelnya sekolah yang berdiri di jalan raya Pekayon No 14, Kota Mojokerto, Jawa Timur oleh ahli waris tanah, Sareh Sujono.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto hingga saat ini terus berupaya untuk menyelesaikan polemik sengketa lahan tersebut hingga mengakibatkan ratusan siswa tak bersalah itu menjadi korban.
Plt Sekdakot Mojokerto, Gentur Prihantono berjanji agar secepatnya siswa-siswi SDN Kranggan 1 bisa kembali belajar di tempat semula. Hal itu setelah ia menggelar audiensi dengan wali murid SDN Kranggan 1.
“Besok tanggal 6 Januari, kami akan panggil pihak-pihak yang bersangkutan, termasuk ahli waris dan salah satu pengusaha,” ujarnya saat dikonfirmasi di STIT Raden Wijaya, Rabu (3/1/2018).
Pihaknya akan berupaya agar pekan depan permasalahan tersebut sudah rampung. “Tanggal 6 Januari ini kan hari Sabtu, kami akan upayakan hari itu permasalahan sudah mendapatkan titik terang dan bisa selesai,” tambahnya.
Menurutnya, permasalahan tersebut kini sudah dalam penanganan Polres Mojokerto Kota. “Pihak ahli waris kan sudah melaporkan ke Polres Mojokerto Kota, kami ya tidak akan melapor. Sudah ada laporan ya biar itu dulu diselesaikan,” katanya.
Gentur menambahkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus sudah berkomunikasi dengan Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo yang intinya meminta bantuan agar masalah tersebut bisa segera terselesaikan.
Gentur meminta, wali murid agar bersabar karena saat ini penyelesaian masalah masih dalam proses. “Agar semua berjalan sesuai prosedur, saya minta wali murid agar sabar dulu. Nanti tanggal 6 Januari kan pihak-pihak terkait ini kami undang untuk merundingkan masalah ini,” kata Guntur.
Sementara itu, saat Guntur mendatangi dan meninjau siswa SDN Kranggan 1 di STIT Raden Wijaya, Guntur menyempatkan waktu untuk memotivasi para siswa agar tetap semangat belajar dan agar tidak terpengaruh permasalahan yang saat ini ada.