SURABAYA, FaktualNews.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya berencana menambah Closed Circuit Television (CCTV) e-tilang atau tilang by CCTV di beberapa titik di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan lantaran program e-tilang tersebut dianggap berhasil pada 2017.
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, tahun ini pihaknya akan memasang 15 CCTV yang dapat merekam pelanggaran lalu lintas di jalan Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk mengawasi pelanggaran lalulintas yang dilakukan para pengguna jalan.
“Tahun lalu sudah kami pasang 5 unit dan 2018 ini kami tambahkan 15 unit lagi. Jadi totalnya 20 CCTV e-tilang yang nantinya akan mengawasi para pengendara,” kata Irvan, Kamis (4/1/2017).
Selain menambah kamera CCTV e-tilang pihaknya juga akan menambah kamera khusus untuk mengetahui kecepatan kendaraan. Jika tahun 2017 masih memasang satu unit kamera khusus di frontage road A. Yani, maka pada tahun 2018 ini akan ditambah lima unit kamera khusus di beberapa titik rawan di Surabaya.
“Nantinya, kamera khusus itu akan dipasang di jalan-jalan yang biasa dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi, seperti di Jalan Merr dan Kenjeran. Totalnya nanti ada enam,” katanya, Kamis (4/1/2017).
Ia memastikan, seluruh jalan di Kota Surabaya yang dinilai rawan kecelakaan dan rawan kejahatan, secara bertahap akan dipasang kamera. Tujuannya, supaya Dishub bisa memantau langsung kondisi di lapangan dan bisa segera membantunya apabila memang membutuhkan
Kadishub menuturkan, pada 2017 sudah memasang 5 CCTV e-tilang, diantaranya di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Jalan Dharmawangsa. Menurutnya, CCTV ini bisa menekan angka kecelakaan di Kota Surabaya, terbukti pada saat uji coba rata-rata kecelakaan mencapai 427 kasus dalam sehari.
Namun, setelah diterapkan CCTV e-tilang, angka kecelakaan otomatis berkurang hingga tercatat kurang dari 100 kasus dalam sehari. Manfaat lainnya, lanjut dia, CCTV ini dapat menjadi mata Dishub untuk mengetahui kondisi jalan di Kota Surabaya, termasuk kepadatan arus lalu lintas, kecelakaan, kebakaran mobil, dan beberapa kejadian lain di jalanan Surabaya.
“Kalau dulu para pengendara takut karena ada petugas yang berjaga di lapangan, tapi sekarang mereka juga khawatir karena merasa diawasi oleh CCTV ini. Jadi, seakan menjadi Shock Therapy bagi pengendara, sehingga mereka lebih berhati-hati dan tidak melanggar lampu merah dan marka jalan,” tandasnya.