Politik

Jelang Pilkada, ‘Bom Meledak’ di Alun-alun Jombang

Pilkada Serentak 2018

JOMBANG, FaktualNews.co – Kapolres Jombang, Jawa Timur, AKBP Agung Marlianto, menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan tegas kepada siapa saja yang berniat jahat serta berbuat rusuh saat pesta demokrasi digelar, 27 Juni 2018 mendatang.

Polisi, tandas AKBP Agung, tidak akan mentoleransi setiap gerakan yang berupaya menggagalkan hajatan Pilkada Serentak 2018 di wilayah hukum Polres Jombang. Ketegasan itu sebagaimana terekam dalam simulasi pengamanan Pilkada yang diselenggarakan di alun-alun Jombang, Jum’at (5/1/2018) pagi.

Simulasi pengamanan Pilkada di Jombang dimulai dari pendistribusian kelengkapan pemilu, masa kampanye, suasana pencoblosan, penghitungan suara, pengumuman hasil pemilu di KPU Jombang sampai penculikan tim sukses dan ancaman bom.

Dalam simulasi, pelaksanaan Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim, diliputi ketegangan. Suasana tegang itu dimulai ketika sejumlah massa menghalangi petugas yang membawa logistik Pilkada. Polisi bersenjata lengkap langsung menangkap pelaku di bawa ke dalam mobil petugas.

Suasana semakin tegang saat berlangsung simulasi berikutnya, dimana ada puluhan massa membuat kericuhan pada saat calon Bupati berorasi diatas panggung. Polisi dari unit Jatanras langsung mengeluarkan tembakan peringatan kepada para perusuh yang ingin mendekati bakal calon bupati dan wakil bupati.

Pada simulasi lanjutan, sejumlah pendukung calon yang kalah pada Pilbup Jombang, berusaha merangsek masuk ke kantor KPU Jombag dan berupaya membuat kericuhan. Tim negosiator berusaha membujuk peserta demo untuk tenang dan tidak anarkis, tapi tak dihiraukan. Akhirnya, petugas yang berjaga terpaksa membuat pagar betis dihadapan para demonstran.

Semakin lama suasana bertambah panas, pendukung calon mulai melempari petugas dan membakar barang di depan petugas. Satuan Dalmas Polres Jombang dengan peralatan tameng datang menghalangi massa yang akan berusaha membuat kerusuhan lain, yakni membakar kantor KPU.

Tindakan tegas pun dilakukan, Personel Brimob Polda Jatim diminta menggantikan posisi Dalmas Polres Jombang. Pasukan brimob dibantu mobil water canon dengan semprotan airnya mendesak massa agar mundur.

Tidak hanya itu, tembakan gas air mata dan unit K-9 (anjing pelacak) juga turut membubarkan massa. Api yang membakar kardus yang disulut massa pun dipadamkan.

Tak berhenti disitu, dalam suasana tegang karena kerusuhan massa, tiba-tiba sebuah bom di alun-alun Jombang. Selanjutnya, sejumlah petugas bersenjata lengkap dan berpakaian hitam mendekati lokasi ledakan untuk mengecek sisa-sisa bom.

“Tadi kita sudah lihat tahapan simulasi pengamanan yang diperagakan anggota kita. Dalam masalah ini kita berpikir kejadian terburuk yang akan dilakukan para provokator,” ujar Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto.

Simulasi ini merupakan rangkaian dari apel gelar pasukan yang diselenggarakan Polres Jombang menyongsong hajatan Pilkada serentak 2018 di Jombang. “Apel ini semata-mata untuk menunjukkan kesiapan kita dalam pengamanan Pilkada Jombang nanti,” kata AKBP Agung.

“Sekedar informasi, kita mempersiapkan 9389 personil gabungan. Terdiri dari 765 Polri, 448 TNI, 31 Dishub, 31 Dinas Kesehatan dan 8038 dari unsur Linmas,” jelas Kapolres Jombang.

Ditandaskan, polisi tidak akan mentoleransi setiap gerakan yang berupaya menggagalkan hajatan Pilkada Serentak 2018 di wilayah hukum Polres Jombang.

“Kita komitmen dengan semua pihak mulai dari KPU, Panwaslu dan Polres Jombang untuk melaksanakan Pilkada dengan aman, terbuka, adil dan jujur. Maka apa bila ada yang berniat jahat akan berhadapan dengan kami,” tegas Agung Marlianto.