MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pasca dibukanya segel pintu utama SDN Kranggan 1, Kota Mojokerto, ratusan siswa dan wali murid menggelar istighosah di aula SDN Kranggan 1, Jumat (5/1/2017).
Selain itu, ratusan siswa dan wali murid juga membubuhkan tandatangan dan menuliskan harapan di sebuah kain putih panjang di lorong depan sekolah.
Tampak para guru, wali murid, siswa dan bahkan para alumni SDN Kranggan 1 turut membubuhkan tandatangan dan harapan di kain putih tersebut. Menggunakan spidol warna hitam, satu per satu goresan tinta spidol mulai mengisi kain putih sepanjang 20 meter yang semua bersih itu.
Kepala SDN Kranggan 1, Endang Soenarjati menuturkan, pasca penyegelan dilakukan satu ahli waris almarhum Sareh Sujono, kondisi psikis siswa memang terganggu. Atas kejadian itu, pihaknya kini fokus memberikan support kepada anak didiknya tetap bersemangat menjalani proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Tanda tangan ini sebagai wujud dukungan kita (alumni) agar jangan sampai terjadi kriminalisasi di dunia pendidikan,” ungkap Dedy Irwan Virantama, salah satu alumnus SDN Kranggan 1.
Adapun harapan guru, siswa, wali murid dan alumni SDN Kranggan 1 yang tertulis di kain tersebut, diantaranya adalah harapan agar tidak ada aksi penyegelan akibat sengekta lahan seperti beberapa hari lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, SDN Kranggan 1 sempat disegel pihak ahli waris Sareh Sujono pada Senin, 1 Januari 2018 dinihari. Penyegelan tersebut merupakan buntut sengketa lahan yang terjadi antara pihak ahli waris dan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto lantaran proses tukar guling lahan dianggap ada yabg tidak beres.
Segel tersebut, dibuka oleh pihak ahli waris didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Novi Rahardjo pada Kamis, 4 Januari 2018 setelah menandatangani surat pernyataan di Mapolres Mojokerto Kota.
Walaupun segel tersebut telah dibuka, pihak ahli waris menekankan bahwa sengketa lahan di SDN Kranggan 1 masih terus berlanjut.
Rencananya, Sabtu, 6 Januari 2018, sejumlah pihak terkait berkumpul di gedung Nusantara Pemkot Mojokerto untuk membahas permasalahan tersebut.