Tahun Sudah Ganti, Proyek PJU di Jombang Banyak yang Belum Selesai
JOMBANG, FaktualNews.co – Pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tampak belum rampung. Hingga kini, beberapa desa tampak baru terpasang tiangnya saja.
Proyek yang belum tuntas tersebut tampak di beberapa desa di wilayah Kecamatan Megaluh dan Tembelang. Di Kabupaten Jombang, terdapat 100 Desa di 19 Kecamatan yang mendapat bantuan PJU.
Total anggaran yang dikeluarkan dari APBD Jombang, yaitu sebesar Rp 9.440.000.000. Rinciannya, 86 Desa akan di pasang lampu PJU baru dan 14 Desa yang lain hanya mengalami penggantian lampu PJU.
“Di Desa Pacar Peluk sudah selesai semua tinggal menunggu masang lampunya saja. Penyebab proyek ini molor karena lampunya belum datang saja dan hampir semua desa di Jombang mengalami hal yang sama,” jelas Kepala Desa Pacar Peluk, Bambang Suirman, Sabtu (06/01/2018).
Keterlambatan ini, kata Bambang bukan dari pihaknya, melainkan dari pabrik tempat pemesanan lampu di Bogor yang kewalahan menerima pesanan dari Jombang. Banyaknya pesanan membuat pabrik kedodoran dengan permintaan yang begitu banyak.
Penyebab lainnya, sebut Bambang, yaitu efek liburan panjang beberapa waktu lalu yang menyulitkan arus perpindahan barang. “Penyebabnya yaitu rebutan bahan lampu, karena 100 desa yang menerima bantuan ini pesan pada satu pabrik di Bogor. Kita diberikan surat dari distributor bukti keterlambatan barang,” tambahnya.
Bambang membantah jika peyebab pekerjaan molor karena dana yang masih macet atau disunat. Masalah ini, menurut Bambang, murni gangguan non-teknis dari pihak Pabrik Lampunya.
Dikatakan, seluruh desa kompak memakai lampu yang digunakan untuk penerang jalan ini dengan merk Hori. “Bukan masalah dana, hanya gangguan pada lampunya saja. Lampunya datang langsung kita pasang dan aliri listrik,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Kepala Desa yang enggan disebut namanya mengungkapkan, proyek pengadaan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) ini di sebagian desa diserahkan kepada kontraktor atau pihak ketiga.
Hal ini, menurutnya, membuat proyek tahun 2017 belum selesai sampai akhir tahun. Walaupun seharusnya pengerjaan proyek ini ditangani oleh desa dan surat pertanggungjawaban juga dibuat oleh desa.
“Proyek ini ada yang mengerjakan kontraktor dan ada juga dikerjakan sendiri oleh pemerintah desa,” beber sumber.