SURABAYA, FaktualNews.co – Dir Reskrimum Polda Jabar, Kombes Umar Surya Fana, menuturkan video porno yang melibatkan bocah dengan perempuan dewasa diduga untuk kepentingan komersil.
Karena, semua proses produksi dilakukan secara detail dan berkualitas bagus.
“Hasil analisa menunjukkan video tersebut bukan sekedar untuk senang-senang. Terlihat dari cara mengarahkan kemudian mengajari kemudian memberi contoh. Modus seperti ini biasanya untuk dijual untuk komoditas tertentu,” ungkapnya, seperti dikutip dari Merdeka.com, Minggu (7/1/2018).
Namun, Polisi masih melakukan penyelidikan lebih jauh terkait wilayah pemasaran, apakah di luar negeri atau dalam negeri.
“Ini seperti ada pergeseran konsumen. Pengalaman saya menangani kasus seperti ini di bareskrim, beberapa daerah terjadi korbannya anak kecil perempuan atau anak laki-laki (berhubungan dengan laki-laki dewasa). Sekarang ini yang muncul korban laki-laki berhubungan dengan wanita dewasa. Ini mungkin ada pergeseran demand. Seperti diketahui tidak ada jasa atau barang tanpa ada pemesanan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Umar mengungkapkan, hasil analisa CCTV dan video sudah mulai masuk tahap mencocokkan tamu-tamu hotel yang masuk menginap dari periode November dan Agustus.
Lalu, petugas sudah mulai menyebarkan anggota di titik-titik lokasi keberadaan pemeran video termasuk anak yang menjadi korban.
“Kemudian yang sudah bisa kita pastikan dari bahasa ngomongnya (dalam video) anak dan salah satu perempuan itu ibu kandungnya sendiri,” jelasnya.
“Jadi dari satu TKP, ibu kandung ada dalam kamar dan menyaksikan lalu mengarahkan sendiri (adegan intim). Yang satu TKP lagi diduga ibu ada di luar kamar hanya mengantarkan,” lanjutnya.
Berita ini dikutip dari laman Merdeka.com dengan judul: https://www.merdeka.com/peristiwa/video-porno-bocah-dan-perempuan-dewasa-diduga-untuk-komersil.html