FaktualNews.co

Liga Arab Desak Resolusi PBB Soal Yerusalem

Internasional     Dibaca : 1111 kali Penulis:
Liga Arab Desak Resolusi PBB Soal Yerusalem
Menteri Liar Negeri Yordania Ayman Safadi saat jumpa pers bersama Sekjen Liga Arab Aboul Gheit di Amman Yordania. ( REUTERS/Muhammad Hamed)

AMMAN, FaktualNews.co – Negara-negara Arab segera merintis sebuah langkah diplomatik untuk meyakinkan PBB agar mengakui negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kota, sebuah wilayah yang direbut oleh Israel pada tahun 1967, kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.

Enam menteri luar negeri bertemu di Aman pada hari Sabtu (6/1/2018) menindaklanjuti keputusan terbaru yang diambil oleh Liga Arab untuk melawan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel pada tahun lalu. Sebuah keputusan yang memutarbalikkan kebijakan AS soal Timur Tengah selama beberapa dekade.

Dikutip dari Reuters, sebuah komisi telah dibentuk dengan anggota Mesir, Maroko, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Plestina dan dipimpin oleh Yordania. Komisi tersebut dibentuk menyusul pertemuan darurat yang digelar Liga Arab di Kairo tidak lama setelah adanya keputusan Trump.

Liga Arab mengatakan pada waktu itu, langkah yang diambil oleh Trump akan memicu kekerasan di seluruh wilayah. Liga Arab memandang pernyataan Trump sebagai pelanggaran hukum internasional yang berbahaya dan memiliki dampak hukum.

Safadi mengatakan, para menteri akan merekomendasikan serangkaian langkah ke pertemuan tingkat menteri penuh Liga Arab yang akan dirilis akhir bulan ini.

“Kami akan menghadapi keputusan tersebut dengan mencari resolusi PBB, untuk mengakui negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” kata Safadi.

Dia tidak menjelaskan kapan langkah diplomatik itu dilakukan. Juga tidak menjelaskan langkah itu akan diambil melalui resolusi Dewan Keamanan PBB atau Majelis Umum.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan, pertemuan tingkat menteri akan mendiskusikan peran Washington terkait masa depan perdamaian Arab-Israel yang disebut oleh negara-negara anggota dalam situasi membahayakan akibat keberpihakan AS kepada Israel.

“Kami ingin mengurangi tingkat kerugian di pihak Palestina di samping juga mengurangi keuntungan di pihak Israel,” kata Aboul Gheit.

Ia menambahkan, negara-negara Arab juga akan membahas apakah akan mengadakan pertemuan luar biasa tingkat pemimpin atau menunggu sampai pertemuan puncak yang dijadwalkan di Ibu kota Saudi, Riyadh, pada akhir Maret.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul