Pilkada Serentak 2018: Bawaslu Pelototi Isu SARA dan Money Politic
JAKARTA, FaktualNews.co – Praktik politik uang (money politic) dalam Pilkada Serentak 2018 menjadi perhatian khusus bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Selain politik uang, Bawaslu juga mengawasi peredaran isu SARA.
Hal itu seperti disampaikan anggota Bawaslu, Muhammad Afifuddin, kepada media di Jakarta. Dikutip dari elshinta.com, Senin, 8 Desember 2018, Afifuddin mengatakan, isu SARA dan money politic menjadi isu paling dominan dalam gelaran Pilkada.
Menurut Afifuddin, isu SARA dan money politic merupakan isu yang bisa merusak kualitas demokrasi. Karena itu, pihaknya akan memperhatikan betul terkait dengan perkembangan dua isu tersebut.
“Kami sudah memetakan bahwa isu ini akan menjadi dominan. Dalam waktu dekat, kami mengajak masyarakat sipil termasuk partai politik untuk sama-sama mendeklarasikan untuk memerangi politik uang,” katanya.
“Tidak sekedar menolak ya, kita juga sudah aktif melakukan perang terhadap politik uang dan penggunaan isu SARA. Karena isu ini bisa merusak kualitas demokrasi di Indonesia,” demikian lanjut Afifuddin, anggota Bawaslu RI.
Meski demikian, Afifuddin menegaskan Bawaslu tidak akan mengabaikan tugas utama lainnya, yakni pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran-pelanggaran selama Pilkada berlangsung.
