Kriminal

Bermaksud Lerai Teman, Warga Surabaya Malah Dikepruk dengan Botol

SURABAYA, FaktualNews.co – Darmadi (37) masih merasa pusing akibat luka sobek di kepalanya hingga mendapat 52 jahitan, dan bahkan dirinya koma selama dua hari.

Luka itu didapat pria warga Jalan Perum Darmahusada Mas Blok AD-7 saat mencoba melerai temannya yang sedang berselisih disebuah Kafe Jalan Kertajaya Indah Surabaya.

Saat itu korban ini dikeroyok dan dikpruk menggunakan gelas, botol hingga kursi dan akibatnya dia harus mendapat 52 jahitan di kepalanya. Tak hanya itu, pengusaha  handphone (HP) tersebut juga sempat koma dua hari.

Darmadi sendiri saat dikonfirmasi menjelaskan kronologis kasus pengeroyokan yang dialaminya pada malam tahun baru 2018. Saat kejadian dia bersama teman-temannya mendatangi sebuah Kafe di Jalan Kertajaya Indah Blok S. Kedatangan Darmadi tersebut  untuk merayakan malam tahun baru dan sempat menanggak minuman beralkohol.

Kemudian, tak tau apa sebabnya, Darmadi mendapati Roby Sugiharto terlibat cek cok dengan pengunjung lain hingga berujung adu pukul. Darmadi pun bangkit dan mencoba melerai perkelahian tersebut.

Akibatnya, Darmadi malah dikeroyok sekitar tujuh orang. Enam diantaranya adalah pekerja di Kafé itu. Mereka menghajar Darmadi dengan membabi buta.

“Saya dipukul dengan dengan botol minuman hingga pecah, juga dengan botol yang biasa digunakan mencampur minuman dan terakhir kursi. Setelah itu, saya tak sadarkan diri,” jelas Darmadi, Selasa (9/1/2018).

Usai terluka, Darmadi kemudian dibawa ke RS Sukolilo, dia mengalami beberepa luka sobek di kepalanya hingga menerima 52 jahitan dan tangannya patah.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti membenarkan jika pihaknya tengah menangani kasus tersebut. Saat ini, pihaknya masih dalam proses penyidikan. Sebab kedua belah pihak saling lapor atas kasus yang sama sehingga pihaknya harus pelan- pelan.

“Kasus ini sedang ditangani oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Petugas masih dalami dulu terkait kronologis dan juga motif pengeroyokan itu,” tukas Bima.