FaktualNews.co

Inggris: Yerusalem Harus Jadi Ibu Kota Bersama Palestina-Israel

Internasional     Dibaca : 1278 kali Penulis:
Inggris: Yerusalem Harus Jadi Ibu Kota Bersama Palestina-Israel
FaktualNews.co/Istimewa/
Boris Jhonson dan Riyadh al-Maliki. (Akun twitter @BorisJhonson)

LONDON, FaktualNews.co – Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, menyatakan posisi terkini negaranya terkait solusi damai dua negara, Palestina dan Israel. Ia memastikan Yerusalem harus menjadi ibu kota bersama dua negara tersebut.

Dilansir dari Aljazeera, Selasa (9/1/2018), dalam sebuah pertemuan dengan koleganya dari Palestina, Riyad al-Maliki di London, Senin (8/1/2018) Johnson menekankan, pemerintah Inggris berkomitmen untuk mendukung rakyat Palestina. Ia menekankan perlunya memperbarui perundingan perdamaian terkait polemik ibu kota kedua negara itu.

Jhonson menekankan posisi Inggris yang jelas dan permanen mengenai status Yerusalem. Ia menyatakan perundingan antara Palestina dan Israel diperlukan untuk menyepakati bahwa Yerusalem menjadi ibu kota bersama kedua negara.

Sebagaimana Amerika Serikat, Inggris adalah salah satu negara yang memiliki hak veto. Pada 18 Desember tahun lalu Amerika menggunakan hak tersebut untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menolak pengumuman Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebaai Ibu kota Israel.

Sebelumnya Inggris mengatakan bahwa Yerusalem adalah “kunci utama solusi dua negara.” Perdana Menteri Theresa May menegaskan Inggris tidak setuju dengan resolusi Trump di Yerusalem. Menurutnya, apa yang dilakukan Trump itu tidak membantu prospek perdamaian di wilayah tersebut.

Theresa May juga menyatakan Nasib Yerusalem harus ditentukan dengan penyelesaian damai melalui forum negosiasi antara Israel dan Palestina. Penyelesaian yang ia maksud adalah adanya kesepakatan baru bahwa Yerusalem menjadi Ibu kota bersama, Palestina dan Israel.

Pada tanggal 6 Desember, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah Trump itu memicu pertentangan internasional dan unjuk rasa di seluruh dunia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i
Sumber
Aljazeera.net