SURABAYA, FaktualNews.co – Menempati posisi runner-up di klasemen akhir pembalap pada kejuaraan MotoGP 2015, membuat pembalap Tim Yamaha, Valentino Rossi, merasa kecewa. Pasalnya, pembalap berkebangsaan Italia itu tidak puas dikalahkan di dalam kejuaraan dengan cara yang tidak adil.
The Doctor menjelaskan bahwa ia sebenarnya sudah siap bila pada akhirnya kalah dari Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia. Namun, Rossi mengaku sangat kecewa apabila dikalahkan dengan cara yang tidak adil seperti kejadian tersebut.
“Hari ini balapannya cukup memalukan. Pada lap terakhir yang saya anggap cukup buruk terjadi dalam olahraga ini (MotoGP), karena sesuatu terjadi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak putus asa (karena kehilangan gelar), karena saya pikir saya telah memainkan kartu saya dengan cara yang terbaik. Namun, saya sangat sedih dengan bagaimana ini berakhir,” ucap Rossi saat selesai balapan di seri pamungkas MotoGP 2015, mengutip dari Crash, Rabu (10/1/2018).
“Saya sudah siap untuk kalah dari Jorge di kejuaraan, yang mana ia selalu tampil cepat. Namun, dengan cara seperti ini bagi saya tidaklah adil,” tandas pembalap bernomor motor 46 itu.
Mungkin masih teringat jelas dalam benak pencinta MotoGP, di mana pada musim 2015, pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, dengan sengaja membantu rekan setim Rossi kala itu, Jorge Lorenzo, untuk menjadi juara dunia. Pada tiga balapan terakhir di musim tersebut, Marquez kedapatan dengan sengaja menghalang-halangi Rossi untuk bisa menyalip posisi Lorenzo.
Lebih menyesakkan lagi, pada klasemen akhir pembalap MotoGP 2015, Rossi yang menjadi runner-up hanya terpaut lima poin saja dari Lorenzo yang menjadi juara dunia. Padahal, hingga sebelum balapan seri terakhir dilangsungkan, sang Italiano unggul tujuh angka atas rekan setimnya itu.
Kudeta Lorenzo terhadap Rossi sukses terlaksana di seri pamungkas lantaran pembalap berjuluk X-Fuera itu sukses memenangkan balapan. Di sisi lain, Rossi hanya mampu finis di posisi keempat. Rossi pun menyesalkan tingkah laku dua pembalap Repsol Honda, yakni Marquez dan Dani Pedrosa, yang sengaja menghalangi laju motornya pada balapan tersebut.
Marquez sebenarnya memiliki potensi besar untuk bisa menyalip Lorenzo pada balapan tersebut, namun hal tersebut tidak dilakukannya untuk memastikan si pemilik nomor motor 99 menjadi juara dunia. Menyadari kenyataan tersebut, Rossi pun merasa sangat sedih.