FaktualNews.co

Penduduk Inggris dan Turki, Paling Takut dengan Ancaman Teror Tahun 2018

Internasional     Dibaca : 1084 kali Penulis:
Penduduk Inggris dan Turki, Paling Takut dengan Ancaman Teror Tahun 2018
FaktualNews.co/Istimewa/

LONDON, FaktualNews.co – Penduduk Inggris adalah orang yang paling cemas terhadap kemungkinan adanya serangan teror dibanding dengan mayoritas warga negara sekitarnya. Rata-rata 6 dari 10 warga Inggris merasa cemas serangan besar akan terjadi di tempat mereka pada tahun 2018 ini. Demikian hasil sebuah penelitian.

Dilansir dari independent.co.uk, survei yang dilaksanakan oleh Ipsos MORI itu menunjukkan, hampir 2/3 atau 65% dari penduduk Inggris khawatir adanya serangan teror tahun ini. Lebih tinggi 5% dari responden Turki yang berada pada angka 60%. Sementara responden Prancis menunjukkan angka 53%, Amerika dan German berada pada angka yang sama, yaitu 51%.

Di antara 28 negara yang disurvei, penduduk Cina termasuk yang orang tidak takut akan terjadi serangan teror. Hanya 15% warga Cina yang menkhawatirkan serangan itu terjadi.

Lebih tidak khawatir lagi adalah warga Argentina, hanya 13%. Bahkan warga serbia tampak lebih berani, hanya 11% yang khawatir adanya serangan teror.

Penelitian yang dilakukam dengan cara mensurvei 21.548 orang dewasa yang di 28 negara itu juga mengungkapkan bahwa 4 orang dari 10 warga Inggris beranggapan bahwa perang antara Korea Utara dan Amerika Serikat akan benar-benar terjadi.

Meski demikian angka itu masih jauh lebih rendah dibanding proporsi Amerika Serikat, Turki dan kolombia. Masing-masing secara berurutan berada pada angka 47%, 49% dan 50%.

Meskipun ada kekhawatiran yang meluas tentang teror dan perang, penduduk di sebagian besar negara sangat tetap optimis bahwa kehidupan pribadi mereka akan meningkat lebih baik pada tahun ini.

Dari total responden survei 76% diantaranya setuju dengan pernyataan ‘Saya optimis bahwa tahun 2018 akan lebik bagi saya dari pada tahun 2017’.

Kolombia memiliki tingkat optimis yang paling tinggi dalam hal ini, yaitu 65%. Warganya benar-benar menganggap tahun ini akan lebih baik dibanding dengan sebelumnya.

Sama halnya dengan Kolombia, Peru, Chili dan China juga memiliki optimisme yang tinggi.

Sementara itu Inggris berada di urutan kelima dari bawah untuk pandangan optimis ini. Dua pertiga orang Inggris tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hanya Belgia, Italia, Prancis dan Jepang yang berada di bawah Inggris.

Warga Inggris berada pada urutan ketiga yang mengatakan Donald Trump kemungkinan akan dipecat pada 2018, dengan angka 43%. Urutan di bawahnya hanya ada Turki dan Kanada. Sementara di AS, sepertiganya mengatakan bahwa mereka berpandangan impeachment terhadap presiden mereka kemungkinan besar terjadi.

“Pada tahun 2018 ini publik Inggris mengalami ‘mixture’ antara harapan dan ketakutan. Sebagian besar berpikir bahwa 2018 akan menjadi tahun yang lebih baik dari tahun 2017. Namun sebaliknya juga ada kekhawatiran baik serangan teror di dalam maupun di luar negeri,” kata Gideon Skinner, Kepala Penelitian Politik di Ipsos MORI.”

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i
Sumber
independent.co.uk