JERMAN, FaktualNews.co – Majalah Playboy edisi Jerman untuk pertama kalinya memilih transgender Giuliana Farfalla sebagai model sampul untuk edisi bulan ini.
Dikutip FaktualNews.co dari DW.com pada Jumat (12/1/2018). Farfalla dikenal publik lewat penampilannya di reality TV dan casting show.
Majalah Playboy edisi Jerman terbaru akan menjadi yang pertama yang menampilkan model transgender di sampulnya. Langkah ini diambil menyusul edisi Playboy AS yang menampilkan transgender pertamanya, model Prancis Ines Rau, pada bulan November.
Giuliana Farfalla dikenal sebagai peserta “Germany’s Next Topmodel”, acara pemilihan model yang dipandu oleh Heidi Klum
Farfalla, yang terlahir sebagai pria dengan nama Pascal Radermacher di Breisgau di barat daya Jerman, mengatakan bahwa dia ingin sukses sebagai perempuan dan bukan sebagai model transgender.
Merasa seolah-olah terlahir dalam “tubuh yang salah”, Farfalla memutuskan untuk mengubah jenis kelaminnya pada usia 16 tahun. Dia mengatakan bahwa dia ingin memberi motivasi kepada kaum transgender lain untuk meraih kesuksesannya.
‘Menentang segala bentuk pengucilan dan intoleransi’
Pemimpin redaksi Playboy edisi Jerman, Florian Boitin, mengatakan bahwa Farfalla yang berusia 21 tahun merupakan “contoh tepat betapa pentingnya perjuangan untuk menentukan nasib sendiri.”
Boitin juga mengatakan bahwa keputusan memilih Farfalla dibuat berdasarkan semangat pendiri Playboy, Hugh Hefner, yang “dengan tegas menentang semua bentuk pengecualian dan intoleransi.”
Hefner, yang meninggal pada tanggal 27 September 2017, merupakan pendukung kebebasan seksual, kebebasan sipil dan hak LGBT. Hefner sendiri membuat keputusan untuk menampilkan model transgender Inggris Caroline “Tula” Cossey pada tahun 1981 dan pada tahun 1991. Cossey, yang telah melakukan pertarungan panjangnya sampai ke Pengadilan HAM Eropa untuk hak diakui sebagai perempuan secara hukum, pernah mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih kepada Hefner yang telah membantunya.
Putra Hefner, Cooper, yang sekarang menjabat direktur kreatif Playboy Enterprises, mengatakan bahwa keputusan menampilkan model transgender adalah “hal yang tepat untuk dilakukan.” “Kita berada pada saat dimana peran gender berkembang,” ia menambahkan.